Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menyikapi Teman yang Klepto

Kompas.com - 16/08/2022, 08:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perilaku kleptomania atau klepto terkadang membuat resah orang di sekitarnya.

Pasalnya, orang yang menderita klepto kerap mencuri atau mengutil barang yang bukan miliknya.

Psikolog Klinis sekaligus Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, Christin Wibhowo mengatakan bahwa klepto atau kleptomania termasuk dalam gangguan kepribadian, kebiasaan, dan impuls.

Hal itu berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ).

"Jadi, klepto itu tidak sekadar gangguan di otak, tapi juga sudah masuk gangguan kebiasaan," ujar Christin saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/8/2022).

Ia menambahkan, orang yang menderita klepto itu mengambil atau mencuri barang yang tidak dibutuhkannya, atau yang tidak menguntungkan bagi dia.

Tindakan itu muncul karena penderita mengalami kecemasan dan menjadi impulsif. Impulsif itu kemudian disalurkan atau dipuaskan dengan cara mengambil barang orang lain.

Baca juga: Pegawai Alfamart Diancam UU ITE Setelah Rekam Pelaku Pencurian, Hotman Paris Siap Bela

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan jika kita atau orang terdekat mengidap kleptomania?

Christin mengungkapkan, apabila teman atau orang terdekat kita ada yang menderita klepto, maka orang di sekitarnya itu wajib melihat dan memperhatikan bagaimana perilaku dari pasien tersebut.

Bisa juga dengan menanyakan, apa yang menjadi persoalan atau permasalahan yang dihadapi oleh pasien itu.

Penting untuk diperhatikan, jangan pernah menggampangkan suatu permasalahan.

"Jangan pernah seseorang itu menganggap masalah yang dia miliki itu enggak mutu. Misalnya, ibu punya masalah dengan anak atau suami, kemudian berkonflik, marah. Dia berpikiran bahwa tidak perlu marah untuk masalah yang enggak mutu, padahal di dalam hatinya itu masalah bagi sang ibu," ujar Christin.

"Nah, kalau sudah gitu nanti keluarnya jadi masalah, jadi kecemasan dan bisa melakukan klepto," imbuhnya.

Baca juga: Redakan Kecemasan, Peluk Diri Sendiri dengan Butterfly Hug

Ia menegaskan, tugas penderita itu harus merampungkan permasalahan yang menjadi kunci kecemasan itu.

"Sebetulnya, semua masalah itu mutu, karena semua masuk ke dalam ketidaksadaran kita," lanjut Christin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com