Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Big Bad Wolf Akan Digelar di Yogyakarta 4 Hari Lagi, Catat Jadwalnya!

Kompas.com - 24/07/2022, 11:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Rangkaian tur bazar buku Big Bad Wolf (BBW) 2022 akan hadir di Kota Yogyakarta.

Dikutip dari laman resminya BBW, acara pameran buku tersebut akan hadir di Yogyakarta 4 hari lagi yakni pada 28 Juli hingga 7 Agustus 2022.

Acara pameran buku Big Bad Wolf akan dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB, di Bandara Tilas Adisutjipto, Yogyakarta.

Nantinya akan ada 35.000 judul buku dalam pameran tersebut. Dan akan ada diskon buku 50 hingga 90 persen untuk buku-buku yang dipamerkan nantinya.

Biaya masuk gedung untuk para pengunjung BBW adalah gratis alias tanpa biaya apapun.

Baca juga: 5 Tempat Nongkrong di Jogja dengan View Cantik

Jadwal Big Bad Wolf

Sebagaimana disampaikan dalam akun resmi Instagramnya @bbwbooks_id, jadwal BBW di Yogyakarta adalah sebagai berikut:

  • 27 Juli 2022: BCA Day (khusus nasabah BCA)
  • 28 Juli 2022-7 Agustus 2022 Bazar: terbuka untuk umum.

Selain Yogyakarta, BBW juga menggelar tur pameran buku di sejumlah kota lain di Indonesia.

Berikut jadwal lengkap tur BBW di Indonesia pada 2022 ini:

  • Surabaya: 7-18 Juli 2022
  • Yogyakarta: 27 Juli-7 Agustus 2022
  • Bandung: 31 Agustus-11 September 2022
  • Jakarta: 29 September-10 Oktober 2022

Baca juga: Harga Tiket Kereta Api Surabaya-Yogyakarta

Apa itu Big Bad Wolf?

Big Bad Wolf atau BBW merupakan bazar buku yang diklaim sebagai pameran buku dengan penjualan buku terbesar di dunia.

Obral buku yang diadakan adalah inisiatif untuk mendorong orang-orang dari segala usia untuk menemukan kesenangan membaca buku dan menginspirasi orang untuk menggapai impiannya.

“Kami percaya bahwa semakin banyak pengetahuan yang diperoleh seseorang, semakin siap seseorang untuk memenuhi tuntutan dunia yang kompetitif saat ini,” tulis BBW dalam laman resminya.

BBW pertama kali diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada tahun 2009 dan merupakan gagasan dari Andrew Yap dan Jacqueline Ng.

Misi utama acara ini adalah menumbuhkan kebiasaan membaca, meningkatkan literasi Bahasa Inggris di seluruh dunia, membangun generasi pembaca baru dan membuat buku mudah diakses semua orang.

Pameran buku BBW telah mengelilingi 34 kota di 13 negara, yaitu Malaysia, Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Taiwan, dan Uni Emirat Arab.

Adapun buku-buku yang dijual merupakan buku Bahasa Inggris dengan diskon mencapai 90 persen.

Buku-buku tersebut berasal dari berbagai genre mulai dari fiksi ilmiah dan thriller hingga sastra, bisnis, buku masak, seni dan desain, hingga buku anak-anak,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com