KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (23/7/2022) menetapkan wabah cacar monyet (monkeypox) dalam status sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Dikutip dari Kompas.com (23/7/2022), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut cacar monyet yang meluas di lebih dari 70 negara merupakan situasi luar biasa yang memenuhi syarat untuk status keadaan darurat global.
Status ini adalah alarm bahwa respons internasional yang terkoordinasi diperlukan dan dapat membuka pendanaan serta upaya global untuk berkolaborasi dalam berbagi upaya vaksin dan perawatan.
Lantas, sebenarnya bagaimana gejala dari cacar monyet?
Baca juga: Kasus Cacar Monyet Global Telah Lebih dari 5.000 kasus, Apakah Indonesia Masih Aman?
Monkepox merupakan penyakit yang memiliki masa inkubasi lama.
Adapun masa inkubasi penyakit ini berlangsung selama 4 hingga 21 hari dari saat terinfeksi hingga muncul gejala.
Berikut ini sejumlah gejala dari cacar monyet:
Secara keseluruhan gejala cacar monyet ini akan berlangsung dua hingga empat minggu.
Sementara itu, dikutip dari Aidsmap, 22 Juli 2022, terbaru profesor dari Queen Mary University London Chloe Orklin dalam jurnal terbarunya mengatakan, gejala baru cacar monyet yang perlu jadi perhatian saat ini adalah:
Baca juga: Gejala Monkeypox atau Penyakit Cacar Monyet Menurut WHO
Pada manusia, cacar monyet menyebar melalui kontak ruam atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, termasuk melalui droplet.
Cacar monyet disebabkan oleh virus yang terkait dengan penyakit cacar. Namun biasanya penyakit cacar monyet lebih ringan dibandingkan cacar.
Nama monkeypox atau cacar monyet disebut demikian karena virus ini pertama kali muncul saat diisolasi pada monyet, walaupun monyet bukanlah pembawa utama dari virus ini.
Penyakit cacar monyet lebih bisa menular pada orang-orang yang belum pernah divaksin cacar.
Di AS, kasus mungkin banyak karena program vaksinasi cacar AS berakhir pada tahun 1972.
Meski demikian, terbaru berdasarkan New England Journal of Medicine yang terbit belakangan, kasus cacar monyet yang saat ini tengah mewabah kebanyakan kasus yang terjadi di kalangan gay, biseksual, dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki, di mana sebagian penularan dikaitkan dengan aktivitas seksual.
Para ahli saat ini khawatir jika tidak segera ditangani virus ini bisa menyebar di luar kelompok dan bisa menjadi endemik di banyak negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.