Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Covid Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang Terdekteksi di Bali

Kompas.com - 11/06/2022, 13:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril memastikan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah masuk di Indonesia. Kasus tersebut ditemukan di Bali.

Virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini menginfeksi 4 orang yang terdiri dari 1 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 3 Warga Negara Asing (WNA).

"Yang BA.4 ini itu laki-laki 27 tahun WNI, kemudian 3 orang ini masuk subvarian BA.5, semuanya laki-laki merupakan delegasi pertemuan The Global Platform Disaster Risk Reduction di Bali tanggal 23-28 Mei," kata Syahril, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Corona di Indonesia Naik Lagi, Ini Peringatan Satgas Covid-19

Kasus pertama di Indonesia

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito juga membenarkan adanya kasus konfirmasi Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali.

Kasus konfirmasi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 merupakan kasus pertama yang tercatat di Indonesia. Pihak Satgas Covid-19 mengaku telah melakukan penanganan sesegera mungkin agar varian baru itu tidak menyebar ke wilayah Indonesia lainnya.

"Kasus positif pertama varian baru tersebut sudah ditangani cepat termasuk diisolasi sehingga diharapkan tidak terjadi meluasnya penularan termasuk lintas daerah," jelas Wiku saat dihubungi oleh Kompas.com (11/6/2022).

Lantas apa penyebab dan gejala Omicron A.4 dan BA.5 yang terdeteksi di Bali itu?

Baca juga: Penemuan 4 Kasus Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali

Gejala Omicron BA.4 dan BA.5

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI Purn dr Alexander K Ginting Sp.P(K) menyebutkan, gejala yang ditimbulkan oleh Omicron BA.4 dan BA.5 merupakan gejala klinis ringan bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi.

"Bagi yang sudah vaksinasi lengkap klinis ringan, flu ringan, panas dingin ringan," tuturnya.

Namun, gejala klinis tersebut bisa menjadi berat apabila Omicron BA.4 dan BA.5 menginfeksi orang-orang yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki komorbid.

Adapun gejala yang ditemukan pada kasus konfirmasi di Bali, Syahril mengatakan bahwa ada pasien tidak bergejala dan yang bergejala ringan.

"Kondisi klinis WNI yang terpapar BA.4 tidak bergejala. Sementara, 2 WNA juga tidak mengalami gejala dan 1 WNA mengalami gejala ringan," tutur Syahril.

Satu pasien yang bergejala ringan tersebut mengalami sakit tenggorokan. Kendati demikian, Syahril mengatakan bahwa seluruh pasien tersebut sudah mendapatkan vasinasi Covid-19.

"Mereka rata-rata sudah divaksin bahkan sudah ada empat kali vaksin," imbuhnya.

Kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada awal tahun ini dan kini telah menjadi varian dominan di negara tersebut.

Artinya, varian ini telah melampaui subbarian lainnya seperti BA.1, BA.2, dan menggeser wabah Covid-19 yang pertama kali menyebar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com