Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan TNBTS soal Video Viral Foto di Bromo Harus Bayar Rp 1 Juta

Kompas.com - 08/06/2022, 17:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan tagihan sebesar Rp 1 juta pada seorang pengunjung Gunung Bromo, viral di media sosial.

Video itu awalnya diunggah akun Instagram @agung_bromo731, hingga kemudian dibagikan ulang oleh akun-akun yang lain.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh pesona bromo (@agung_bromo731)

Baca juga: Penjelasan KLHK soal Ambil Foto di Bromo Dikenakan Biaya Rp 1 Juta

Penjelasan TNBTS

Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat memberikan penjelasan terkait video viral tersebut.

Menurut Sarif, biaya itu dikenakan pada pengunjung yang memiliki kepentingan bisnis atau komersial di kawasan TNBTS.

"Jadi TNBTS itu memberlakukan tiket masuk kemudian tarif kegiatan," kata Sarif saat dihubungi via telepon, Rabu (8/6/2022).

Pemberlakuan ketentuan tersebut mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang berlaku di Kementerian Kehutanan. 

Karena itu Sarif menegaskan bahwa pengunjung yang hanya berwisata dan tidak memiliki kepentingan bisnis atau komersial tidak akan dikenai biaya tambahan seperti dalam kuitansi tersebut, 

"Untuk pengunjung yang foto dengan hape biasa enggak (dikenakan biaya tambahan) lah. Temen-temen di lapangan (tim patroli) mungkin juga punya pandangan, punya pertimbangan. Untuk pengunjung biasa hanya tiket masuk saja," jelas dia.

Baca juga: Viral, Unggahan Ambil Foto di Bromo Dikenakan Biaya Rp 1 Juta, KLHK Beri Penjelasan

Agen wisata dan event organizer

Terkait dengan tagihan sebesar Rp 1 juta tersebut, Sarif menjelaskan bahwa yang bersangkutan memang seorang agen wisata atau event organizer.

Pada saat kejadian pengunjug tersebut membawa serta 20 orang fotografer dari Surabaya.

Mereka berada di kawasan TNBTS selama 2 hari, selama 3-4 Juni 2022 dan masing-masing membawa kamera profesional.

"Kemudian oleh teman-teman yang kebetulan patroli, Agung ditelpon untuk ke pos jaga, dijelaskan bahwa aktivitas yang njenengan lakukan itu ada ketentuan aturannya, disampaikan lah ketentuan aturannya, termasuk tarif itu," ujar Sarif.

 

Membayar sesuai ketentuan

Pengunjung bernama Agung itu pun tidak mendebat besaran biaya yang dikenakan kepadanya. Ia membayarkan sesuai dengan yang diminta petugas.

Setelah itu ia mengunggahnya di akun Instagram pribadinya, dengan tujuan untuk menginformasikan kepada orang lain bahwa ada biaya lain yang dikenakan jika melakukan pengambilan gambar untuk kebutuhan komersil di Bromo.

"Saya mengupload itu bukan dalam rangka mempermalukan taman nansional, memantik kericuhan, dan sebagainya, tidak. Hanya menginformasikan," kata Agung sebagaimana disampaikan Sarif.

"Dia mengupload ini maksudnya memberitahukan, bahwa kegiatan di TNBTS, selain tiket masuk, ada tarif-tarif lain yang didasarkan PNBP," lanjutnya.

Baca juga: Viral, Unggahan Ambil Foto di Bromo Dikenakan Biaya Rp 1 Juta, KLHK Beri Penjelasan

Aturan berlaku sejak 2014

Lebih lanjut, Sarif mengatakan bahwa ketentuan tarif tersebut sudah ada di kawasan TNBTS sejak awal 2014.

Teknisnya, setiap pengunjung yang membawa kamera profesional melapor ke petugas dan mengisi surat pernyataan yang menjelaskan apa tujuan mereka mengambil gambar atau video di TNBTS.

Untuk mengantisipasi adanya pengunjung yang lolos dari proses ini, TNBTS menerjunkan tim patroli yang akan berkeliling. 

"Itu ditanyakan untuk keperluan apa. Kalau untuk keperluan pribadi biasanya dia declare di surat pernyataan. Jadi ketika nanti tiba-tiba itu muncul di akunnya dia kaitannya untuk bisnis, kita bisa menggunakan surat pernyataan yang dia sampaikan untuk komplain," tandas dia.

Sarif menegaskan uang yang masuk ke TNBTS atas penahihan-penagihan semacam ini akan langsung disetorkan ke negara.

"Tarif ini bukan untuk taman nasional, tarif ini juga bukan untuk KLHK. Tarif ini kita setorkan ke kas negara, ada bukti penyetorannya," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com