Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Jebolnya Tanggul Tanjung Emas Semarang, Tidak Kuat Menahan Air dan Lumpuhkan Aktivitas Pelabuhan

Kompas.com - 25/05/2022, 09:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggul Tanjung Emas yang merupakan penahan air laut di Pelabuhan Tanjung Emas jebol pada Senin (23/5/2022).

Peristiwa itu menyebabkan air rob masuk ke permukiman warga dan menggenangi sejumlah wilayah di kawasan tersebut.

Dilansir dari Kompas.com (24/5/2022), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) bertindak cepat dan langsung mengevakuasi warga yang beraktivitas di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Emas.

Berikut fakta jebolnya tanggul Tanjung Emas di Semarang:

1. Dua titik tanggul jebol

Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Jateng Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Hariadi mengatakan bahwa ada dua titik tanggul yang dilaporkan jebol, tepatnya di area sekitar PT Lamicitra Nusantara dan Kampung Ujung Seng.

"Ada dua titik tanggul yang jebol," ungkapnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (24/5/2022).

Jebolnya tanggul Tanjung Emas mengakibatkan kawasan di sekitar pelabuhan terendam air rob. Peristiwa tersebut semakin memperparah ketinggian air yang masuk ke permukiman warga.

Dilansir dari Kompas.com (24/5/2022), Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Jateng, Safrudin mengatakan selain air pasang, ketinggian air di kawasan pelabuhan juga dipengaruhi tanggul yang jebol.

"Karena itu semakin besar air yang datang," ujar dia.

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Tanggul Tanjung Emas Semarang Jebol

2. Tidak mampu menahan air laut

Kombespol Hariadi mengatakan, jebolnya tanggul Tanjung Emas disebabkan oleh banjir air rob.

Tanggul penahan air laut itu dilaporkan tidak mampu mampu menahan derasnya air laut yang masuk sehingga jebol.

"Diakibatkan banjir rob yang besar. Berdasarkan perkiraan cuaca dari BMKG Maritim Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terdapat keadaan pasang surut air laut pada hari Senin tanggal 23 Mei 2022 pukul 07.00 WIB," ujarnya.

3. Insfrastruktur tanggul sesuai standar

Dilansir dari Antara, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi memastikan bahwa jebolnya tanggul Tanjung Emas bukan karena kerusakan insfrastruktur tanggul.

Peristiwa ini terjadi lantaran tingginya air pasang air laut sehingga tanggul tidak mampu menahan debit air.

Hal serupa juga disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang yang mencatat data hidrologi pasang surut tinggi muka air laut pada pukul 15.00 WIB mencapai +210 sentimeter mdpl.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com