Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Jebolnya Tanggul Tanjung Emas Semarang, Tidak Kuat Menahan Air dan Lumpuhkan Aktivitas Pelabuhan

Kompas.com - 25/05/2022, 09:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dikutip dari Kompas.com (24/5/2022), data yang diterima oleh BPDB Jateng menunjukkan bahwa rob tahun ini lebih besar dibandingkan dengan rob di tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Apa Itu Perigee, Disebut Menjadi Penyebab Banjir Rob di Pesisir Jateng

4. 8 titik terendam banjir

Dikutip dari Kompas.com (24/5/2022), terdapat delapan titik lokasi yang terdampak banjir air laut ini. Kedelapan titik tersebut di antaranya:

  • Depan Pos 1;
  • Depan Polsek KPTE;
  • JL.Coaster;
  • Jl. Deli;
  • Dermaga Nusantara;
  • Terminal Pelabuhan Tg Emas Semarang;
  • Kawasan Lamicitra;
  • Dog Koja Bahari.

Adapun ketinggian air rob dilaporkan sebagai berikut:

  • Kawasan Lamicitra: -+ 1,5 M;
  • Jl. Coastes: -+ 55 Cm;
  • Jl. M . Pardi: -+ 40 Cm;
  • Jl.Yos Sudarso: -+ 50 Cm;
  • Jl.Ampenan: -+ 80 Cm;
  • Pos 1: -+ 80 Cm;
  • Depan terminal pelabuhan: -+ 80 Cm.

Baca juga: Petugas Kesulitan Tambal Tanggul yang Jebol di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Segini Tinggi Air Rob

5. Aktivitas sekitar pelabuhan lumpuh

Jebolnya tanggul Tanjung Emas mengakibatkan aktivitas di sekitar pelabuhan lumpuh. Bahkan salah satu aktivitas di kawasan berikat PT. Lamicitra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terhenti.

Kawasan berikat PT. Lamicitra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dilaporkan tergenang air rob sehingga para karyawan di perusahaan tersebut dipulangkan untuk mengantisipasi dampak banjir air laut.

Sejumlah sepeda motor karyawan pabrik yang berada di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas ditinggalkan oleh pemilik karena rob. Hal tersebut lantaran mesin sepeda motor yang mogok akibat terkena genangan air rob.

Banjir air rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang juga mengganggu penumpang yang akan naik kapal karena hampir seluruh wilayah tergenang rob.

Dikutip dari Kompas.id, aktivitas di Terminal Peti Kemas dilaporkan sempat berhenti operasi selama 21 jam. Akibatnya, ratusan peti kemas yang dijadwalkan dibongkar atau dimuat pada Senin terhambat.

Sekitar 500 peti kemas untuk ekspor dan impor sempat terendam.

General Manager Terminal Peti Kemas Semarang I Nyoman Sudhiarta mengatakan, pelayanan aktivitas bongkar muat ini kembali beroperasi pada mulai Selasa (24/5/2022) pukul 11.00.

Hal itu dilakukan usai petugas memastikan sambungan daya untuk alat bongkar aman dialiri listrik.

Baca juga: Analisis Faktor Penyebab Banjir Rob di Pantura Jateng

Foto udara sejumlah kendaraan roda empat terendam banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022).  Banjir rob dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 1,5 meter itu disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta adanya tanggul yang jebol di kawasan tersebut.ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Foto udara sejumlah kendaraan roda empat terendam banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Banjir rob dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 1,5 meter itu disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta adanya tanggul yang jebol di kawasan tersebut.

6. Pemkot bangun tanggul darurat

Nantinya, perbaikan tanggul Tanjung Emas Semarang yang jebol itu akan dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau kerap disapa Hendi menerangkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan jajarannya di Dinas Pekerjaan Umum untuk menangani tanggul Tanjung Emas yang jebol.

Hendi menastikan bahwa akan ada tanggul darurat yang diupayakan dibangun dengan menumpuk karung berisi pasir.

"Kawan-kawan malam hari ini mulai membuat tanggul dari karung diisi pasir sebanyak mungkin. Pembuatan tanggul itu akan kita upayakan dari malam ini hingga besok dini hari," ujar Hendi, dikutip dari keterangan resmi yang diperoleh Kompas.com, Selasa (24/5/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com