KOMPAS.com - Worldpopulationreview merilis daftar negara dengan internet tercepat di dunia. Apakah Indonesia termasuk negara dengan internet tercepat di dunia?
Negara di Timur Tengah dan Eropa mendominasi daftar 10 negara dengan kecepatan internet tertinggi di dunia.
Uni Emirat Arab di posisi pertama negara dengan kecepatan internet tertinggi yakni 238.06 megabit per second (Mbps).
Kemudian diikuti Korea Selatan, Norwegia, Qatar, dan China. Daftar selengkapnya dapat disimak di bawah ini.
Baca juga: Badai Matahari Akan Hantam Bumi, Kiamat Internet Bisa Terjadi
Dikutip dari worldpopulationreview.com, Selasa (17/5/2022), berikut 10 Negara dengan akses internet seluler (Mbps) tercepat di dunia:
Sementara 10 negara dengan kecepatan internet Broadband (Mbps) tercepat di dunia adalah sebagai berikut:
Baca juga: Pemblokiran Akses Internet di Papua dan Papua Barat yang Akhirnya Dibuka...
Berdasarkan data tersebut, Indonesia tidak termasuk ke dalam 10 negara dengan akses internet tercepat di dunia.
Masih dilansir dari sumber yang sama, kapasitas kecepatan internet seluler di Indonesia hanya mencapai 23,12 Mbps. Sementara untuk kecepatan internet Broadband-nya hampir sama, yakni 27,83 Mbps.
Menurut data Speedtest.net, kapasitas kecepatan internet seluler di Indonesia berada di urutan ke 100 dari 142 negara.
Provider Telkomsel menjadi operator seluler tercepat di antara penyedia internet di Indonesia.
Disisi lain, kecepatan internet Broadband di Indonesia berada diurutan ke-114 dari 181 negara.
Jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, akses kecepatan internet seluler Indonesia jauh lebih rendar dari ketiganya.
Akses internet seluler di Brunei Darussalam berada di posisi 20 yang disusul oleh SIngapura diurutan ke-22. Adapun Malaysia berada diurutan ke-68.
Baca juga: Cara Gunakan Google Maps Tanpa Internet
Menurut data dari Kominfo, Indonesia merupakan konsumen data internet terbesar ke-enam di dunia setelah Tiongkok, Amerika Serikat, India, Brazil, dan Jepang.
Analis senior eMarketer Monica Peart mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia masih memiliki ruang untuk tumbuh hingga dua digit setiap tahun.
Bahkan, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) M. Arif Angga mengatakan bahwa Indonesia mengalami peningkatan kebutuhan internet dari tahun ke tahun, terutama saat panedmi Covid-19.
"Permintaan internet sudah tidak lagi di kota besar, bahkan sampai ke desa-desa. Ini sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat," terangnya, dikutip dari Antara.
Tingginya jumlah pengguna internet juga menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan konektivitas digital di Indonesia.
"Konektivitas adalah tulang punggung, segala kegiatan harus pakai internet. Tanpa tulang punggung ini, kita tidak bisa produktif di era pandemi," ujar Arif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.