Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mana Gunung Tertinggi di Tata Surya?

Kompas.com - 17/05/2022, 13:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung tak hanya ditemukan di planet Bumi, tapi juga di planet-planet lainnya. Karakteristik gunung di luar angkasa bervariasi.

Meskipun Gunung Mauna Kea adalah gunung tertinggi di planet Bumi (berdasarkan Guinness World Record), tapi itu termasuk salah satu gunung yang kecil di tata surya ini.

Lantas, gunung mana yang tertinggi di tata surya?

Baca juga: Planet Terpanas dan Terdingin di Tata Surya

Gunung tertinggi di tata surya

Dilansir dari NASA, 15 April 2022, gunung tertinggi di tata surya ini adalah Olympus Mons di planet Mars. Tingginya 16 mil atau 84.480 kaki (25 kilometer) di atas permukaan planet.

Bagaimana Mars mendapatkan gunung yang begitu besar?

Awalnya, Mars memiliki gunung berapi yang benar-benar aktif, berisi gumpalan batu panas yang bergerak naik dari dalam.

Tapi Mars tidak memiliki lempeng tektonik yang bergerak di atas hotspot, seperti di Hawaii.

Jadi, gunung di Mars tidak berbentuk rantai gunung api, tapi justru bertambah tinggi. Dengan gravitasi yang lebih rendah di Mars, magma itu bisa didorong ke ketinggian yang lebih tinggi.

Fakta menarik kedua adalah Olympus Mons begitu besar pada dasarnya, sehingga seorang astronot di puncaknya tidak akan tahu bahwa dia sedang berdiri di atas gunung, karena kemiringannya akan tertutup oleh lengkungan planet itu sendiri.

Baca juga: Planet Apa yang Memiliki Bulan Terbanyak?

Dilansir dari How Stuff Works, 25 April 2022, Olympus Mons bertipe stratovolcano dan merupakan salah satu dari selusin gunung berapi besar di Mars.

Di puncak Olympus Mons terdapat sebuah kaldera (kawah) besar membentang sekitar 50 mil (80 kilometer) di atasnya. Sementara itu, dasar Olympus Mons lebarnya 341 mil (549 kilometer).

Olympus Mons tingginya lebih dari dua kali Gunung Everest. Hal itu dinilai aneh karena Mars besarnya setengah ukuran Bumi berdasarkan diameter.

Menurut para ilmuwan, setidaknya ada 3 hipotesis tentang sebab gunung di Mars bisa lebih besar daripada di Bumi. Pertama, Mars adalah planet yang jauh lebih aktif secara vulkanik daripada Bumi.

Selain itu, lempeng tektonik di Mars bergerak lebih lambat daripada di Bumi. Hal itu memungkinkan gunung-gunung besar terbentuk dan tetap ada.

Baca juga: Ramai Fenomena Planet Sejajar Terjadi 100 Tahun Sekali, Benarkah?

Sementara itu, gunung-gunung raksasa di Bumi mungkin terdorong ke bawah lempeng tektonik lain (subduksi) atau dipengaruhi oleh aktivitas tektonik.

Terakhir, tarikan gravitasi di Mars hanya sekitar 38 persen sekuat di Bumi, karena perbedaan massa masing-masing planet.

Ahli planet percaya ini memungkinkan gunung untuk "tumbuh" lebih tinggi, karena gravitasi tidak menarik magma dengan cara yang sama seperti di Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com