KOMPAS.com - Diabetes adalah penyakit yang bisa menyerang segala usia, baik tua maupun muda.
Di Indonesia, angka kasus diabetes pada remaja terus mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Bahkan akumulasi peningkatan tersebut mencapai 1.000 kasus atau naik sebanyak 7 kali lipat.
Dilansir dari Kompas.com (7/4/2021), Indonesia menempati peringkat ketujuh sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia.
"Diabetes tidak hanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Remaja juga bisa memiliki diabetes," terang Direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan, dr. Dien Kalbu Ady, saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (16/5/2022).
Menurut CDC, diabetes adalah kondisi kesehatan kronis yang memengaruhi cara tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi.
Kondisi ini muncul lantaran terganggunya produksi hormon insulin di pankreas. Hormon insulin dalam tubuh dibutuhkan untuk membantu sel-sel, jaringan, dan organ tubuh dalam mengolah glukosa atau gula darah menjadi sumber energi.
Jika hormon tersebut tidak berfungsi dengan baik, akibatnya akan terjadi penumpukan gula darah sehingga menimbulkan diabetes.
Baca juga: Pantangan Menu Lebaran bagi Penderita Diabetes
Diabetes yang menyerang remaja dibedakan menjadi 2 tipe, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Meskipun demikian, Dien mengatakan bahwa gejala dari kedua tipe diabetes tersebut hampir sama.
"Gejala diabetes tipe 1 dan 2 secara umum sulit dibedakan dan sering kali mirip satu sama lain," kata Dien.
Bahkan pada sebagian remaja, gejala diabetes tidak menunjukkan keluhan tertentu.
Namun, pada sebagian remaja yang lainnya, diabetes dapat ditandai beberapa gejala, seperti:
Baca juga: Adakah Gejala Diabetes yang Muncul di Kaki dan di Mata?