Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Bisa Menyerang Remaja, Kenali Tanda-tanda Gejalanya

Kompas.com - 17/05/2022, 11:26 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber CDC

KOMPAS.com - Diabetes adalah penyakit yang bisa menyerang segala usia, baik tua maupun muda.

Di Indonesia, angka kasus diabetes pada remaja terus mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Bahkan akumulasi peningkatan tersebut mencapai 1.000 kasus atau naik sebanyak 7 kali lipat.

Dilansir dari Kompas.com (7/4/2021), Indonesia menempati peringkat ketujuh sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia.

"Diabetes tidak hanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Remaja juga bisa memiliki diabetes," terang Direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan, dr. Dien Kalbu Ady, saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (16/5/2022).

Menurut CDC, diabetes adalah kondisi kesehatan kronis yang memengaruhi cara tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi.

Kondisi ini muncul lantaran terganggunya produksi hormon insulin di pankreas. Hormon insulin dalam tubuh dibutuhkan untuk membantu sel-sel, jaringan, dan organ tubuh dalam mengolah glukosa atau gula darah menjadi sumber energi.

Jika hormon tersebut tidak berfungsi dengan baik, akibatnya akan terjadi penumpukan gula darah sehingga menimbulkan diabetes.

Baca juga: Pantangan Menu Lebaran bagi Penderita Diabetes

Gejala diabetes pada remaja

Diabetes yang menyerang remaja dibedakan menjadi 2 tipe, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Meskipun demikian, Dien mengatakan bahwa gejala dari kedua tipe diabetes tersebut hampir sama.

"Gejala diabetes tipe 1 dan 2 secara umum sulit dibedakan dan sering kali mirip satu sama lain," kata Dien.

Bahkan pada sebagian remaja, gejala diabetes tidak menunjukkan keluhan tertentu.

Namun, pada sebagian remaja yang lainnya, diabetes dapat ditandai beberapa gejala, seperti:

  1. Munculnya gejala klasik, seperti mudah haus, kerap buang air kecil, dan cenderung merasa lapar
  2. Penurunan berat badan
  3. Muncul luka/infeksi yang sulit sembuh
  4. Mudah lelah dan lesu
  5. Mengalami gangguan penglihatan, seperti kabur
  6. Kaki dan tangan sering merasa kesemutan
  7. Napas berbau aroma buah.

Baca juga: Adakah Gejala Diabetes yang Muncul di Kaki dan di Mata?

 

Tipe diabetes pada remaja

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, diabetes yang menyerang ramaja dibedakan menjadi dua tipe, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

  • Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan tipe diabetes yang lebih sering terjadi pada remaja. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel β pankreas baik oleh proses autoimun maupun idiopatik.

"Remaja yang menderita diabetes tipe 1 hanya menghasilkan insulin dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali," terang Dien.

Akibatnya, kadar gula akan meningkat dan merusak organ serta jaringan tubuh.

"Hingga saat ini, penyebab pasti terjadinya diabetes tipe 1 pada remaja belum diketahui. Namun, remaja bisa rentan terkena diabetes tipe1 apabila ia memiliki faktor risiko," tutur Dien.

Faktor risiko yang memicu seorang remaja terserang penyakit diabetes tipe 1, di antaranya:

  1. Memiliki genetik/keturuan riwayat diabetes tipe 1 dalam keluarga
  2. Mempunyai riwayat infeksi virus
  3. Terlalu sering mnegonsumsi makanan atau minuman yang manis, seperti permen, es krim, jus buah kemasan, atau buah kering, dan lain-lain.

Baca juga: 7 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan: Mencegah Diabetes dan Kolesterol

  • Diabetes tipe 2

Berbeda dengan diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin. Pada kondisi ini, sel-sel dalam tubuh kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energi.

"Pada kasus tertentu, diabetes tipe 2 juga bisa terjadi akibat berkurangnya produksi insulin. Karena terjadinya gangguan tersebut, kadar gula darah dapat meningkat," kata Dien.

Adapun faktor risiko pemicu diabetes tipe 2 pada remaja adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit diabetes
  2. Kelebihan berat badan berlebih/obesitas
  3. Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis dan siap saji (junkfood)
  4. Jarang olahraga dan kurang bergerak
  5. Memiliki kebiasaan merokok
  6. Mengonsumsi minuman beralkohol

Pada remaja, penyakit diabetes cenderung cepat menimbulkan komplikasi penyakit, seperti jantung, ginjal, dan mata.

"Pengobatannya juga lebih sulit dan kompleks," papar Dien.

Sebab pengobatan metformin yang kerap digunakan sebagai penanganan utama pada pasien diabetes usia lanjut tidak memberikan pengaruh yang baik jika diberikan kepada pasien diabetes berusia remaja.

"Sayang sekali di saat-saat atau masa tubuh sedang produktif, remaja malah harus mengonsumsi obat-obatan dan membatasi aktivitasnya demi mengontrol gula darah agar tidak berlebih," jelas Dien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com