Untuk memahami berapa banyak kebutuhan cairan dalam tubuh, pihaknya mengajurkan untuk menggunakan indikator warna air seni.
“Saya sih patokannya lebih mudah, minum sampai pipis jernih atau kuning muda,” tuturnya.
Lebih lanjut, dr Tan menjelaskan bahwa semakin jernih warna air seni mengindikasikan bahwa tubuh tersebut terhidrasi dengan baik.
Sebaliknya, semakin pekat warna air seni menunjukkan bahwa tubuh tersebut mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Baca juga: Ketahui 7 Warna Urine Ini untuk Ungkap Kondisi Tubuh dan Penyakit
Dilansir dari The National News, cairan dalam tubuh bisa hilang ketika seseorang tersebut beraktivitas, misalnya bernapas dan berkeringat.
Apabila cairan yang hilang tersebut tidak diganti dengan cairan yang baru, maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Hal inilah yang sering kali terjadi saat Ramadhan lantaran tubuh hanya bisa mengonsumsi air putih pada waktu tertentu, yakni setelah berbuka hingga sebelum imsak.
Untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi selama berpuasa, Dr Alkasab menganjurkan dua cara, yakni memperbanyak minum setelah berbuka dan sebelum imsak atau membatasi jumlah cairan yang hilang pada siang hari.
“Di luar waktu puasa, perbanyak minum air putih dengan menambah frekuensi teguk. Air menghidrasi tubuh lebih baik daripada minuman bersoda dan jus buah,” kata dia.
“Jangan minum air dalam jumlah yang sangat banyak sekaligus, karena tubuh Anda tidak akan dapat menyerap semuanya,” imbuhnya.
Baca juga: INFOGRAFIK: Warna Urine dan Artinya Bagi Kesehatan Tubuh
Selain memperhatikan konsumsi air putih saat berbuka hingga sahur, pihaknya juga menganjurkan agar mengonsumsi buah-buahan selama puasa.
Sejumlah buah mengandung air yang tinggi sehingga sangat direkomendasikan untuk menambah cairan dalam tubuh selama puasa.
Beberapa buah-buahan tersebut, di antaranya semangka, anggur, apel, dan mentimun.
Selain itu, mengurangi aktivitas berat pada siang hari juga dapat mencegah tubuh dari dehidrasi. Sebab, suhu yang hangat atau cenderung panas dapat membuat tubuh berkeringat sehingga cairan di dalam tubuh hilang.
Adapun apabila Anda hendak berolahraga ketika berpuasa, disarankan lakukan aktivitas olahraga yang ringan, seperti berjalan kaki atau bersepeda di sore hari.
Baca juga: Urine Beraroma Kopi, Berbahayakah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.