KOMPAS.com - Majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat, Forbes baru-baru ini merilis daftar terbaru kota di dunia dengan jumlah konglomerat terbanyak.
Dari 2.668 konglomerat dalam daftar tahun ini, hampir seperempatnya tinggal di 10 tempat saja.
Meskipun ada pergeseran dalam peringkat, kota-kota tempat tempat tinggal para konglomerat ini sebagian besar sama.
Satu-satunya kota pendatang baru ke dalam daftar 10 besar adalah Seoul yang menggantikan Hangzhou di peringkat 10.
Baca juga: 10 Daerah Paling Toleran di Indonesia, Mana Saja?
New York mencatat tambahan delapan miliarder baru selama setahun terakhir, lebih banyak dari kota lain dalam daftar.
Sebagian besar berada di industri keuangan, termasuk pendiri Thrive Capital Josh Kushner dan raksasa ekuitas swasta Ramzi Musallam.
Meskipun persaingan meningkat, tokoh media Michael Bloomberg tetap menjadi penduduk terkaya dan menyumbang sekitar 13 persen dari total kekayaan miliarder kota.
Baca juga: 10 Kota Tertua di Dunia yang Masih Eksis, Mana Saja?
Peningkatan pengawasan pemerintah membuat ibu kota China ini telah kehilangan 174,3 miliar dollar AS dari kekayaan bersih kolektif mereka sejak 2021.
Tercatat ada 17 miliarder termasuk Kate Wang, pendiri raksasa vaping China RLX Technology, dan Will Wei Cheng, CEO perusahaan ride-hailing Didi Global, yang kekayaannya turun di bawah ambang batas tiga koma.
Hanya Zhang Yiming, pendiri TikTok ByteDance dan penduduk terkaya di Beijing yang kekayaannya meningkat 14,4 miliar dollar AS dari tahun lalu.
Selain Beijing, Hong Kong juga mengalami penurunan jumlah konglomerat, di tengah gejolak pasar selama setahun belakangan.
Industri pariwisata yang terhenti membuat miliarder kasino Ina Chan dan Lawrence Ho, serta raja hotel Zhao Tongtong, turun dari peringkat super kaya di kota itu.
Hong Kong juga kehilangan dua miliarder lain, Shing-bor Tang dan Lee Man Tat, yang meninggal pada 2021.
Baca juga: Layanan Mudik Gratis 2022: Daftar Kota Tujuan, Jadwal Keberangkatan, dan Syaratnya