Menurut Ari, orang awam sulit membedakan mana sesak jantung, sesak paru, atau sesak yang diakibatkan oleh asam lambung.
Namun apabila sebelumnya pernah mengalami sesak asam lambung, maka orang tersebut bisa mengenali gejalanya.
Apabila gejala sudah timbul dan badan mulai tidak enak, Ari menyarankan untuk segera mengonsumsi obat yang menekan produksi asam lambung seperti omeprazole dan lainnya.
"Ketika dia mengonsumi omeprazole itu dan lekas merasa enak, ya berarti dari asam lambung," imbuhnya.
Namun, sesak karena asam lambung tidak bisa ditentukan dengan menekan perut bagian kiri di mana letak lambung berada.
"Belum tentu kalau menekan perut itu asam lambung. Karena asam lambung bisa nyeri dan bisa tidak nyeri, karena kalau dia gerd dia di situ enggak nyeri tapi naik ke atas atau reflux istilahnya," lanjut Ari.
Oleh karena itu, pertolongan pertama ketika Anda atau orang terdekat mengalami sesak asam lambung, segera menghubungi bantuan untuk membawa ke pusat layanan kesehatan terdekat.
Baca juga: Apakah Puasa Aman untuk Penderita Asam Lambung?
Sementara itu, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di RS Gading Pluit, Kelapa Gading Jakarta Utara, dr Dharmawan AP, Sp.KJ menyampaikan bahwa serangan panik biasanya tidak hanya sesak tapi disertai gejala lain.
"Tidak hanya sesak, tapi disertai geala lain seperti rasa tercekik, dizzines (pusing) sampai vertigo, deg-degan, kesemutan dan sifanya episodik (hilang timbul)," ujar Dharmawan saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Selasa (29/3/2022).
Sama seperti sesak asam lambung, seseorang yang mengalami sesak serangan panik baiknya langsung dirujuk ke dokter.
Menurut Dharmawan, serangan panik berulang jika terjadi beberapa kali dalam seminggu harus diobati dengan obat gangguan panik, biasanya antidepresan golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI).