Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Matahari: Proses Terbentuknya Matahari hingga Kematiannya

Kompas.com - 10/03/2022, 07:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Nama lain Matahari

Matahari telah disebut dengan banyak nama. Nama latinnya adalah "sol", yang merupakan kata sifat utama untuk semua hal yang berhubungan dengan Matahari (solar).

Matahari juga disebut Helios. Itu seperti nama dewa Matahari dalam mitologi Yunani kuno. Kata itu sering digunakan sebagai istilah, antara lain heliosphere dan helioseismology.

Baca juga: Apakah Ada Bukti Keberadaan Alien atau Kehidupan di Planet Lain?

Orbit dan rotasi

Matahari terletak di galaksi Bima Sakti dalam lengan spiral yang disebut Orion Spur. Itu memanjang keluar dari lengan Sagitarius.

Dalam perjalanannya Matahari mengorbit pusat Bima Sakti, membawa serta planet, asteroid, komet, dan objek lain di tata surya ini.

Tata surya bergerak dengan kecepatan rata-rata 450.000 mil per jam (720.000 kilometer per jam). Walaupun kecepatannya kencang, butuh sekitar 230 juta tahun bagi Matahari untuk melakukan satu perjalanan penuh mengelilingi Bima Sakti.

Matahari berputar pada porosnya saat mengelilingi galaksi. Putarannya memiliki kemiringan 7,25 derajat terhadap bidang orbit planet.

Karena Matahari tidak padat, bagian-bagian yang berbeda berotasi dengan kecepatan yang berbeda. Di ekuator, Matahari berputar sekali setiap 25 hari Bumi, tetapi di kutubnya, Matahari berputar sekali pada porosnya setiap 36 hari Bumi.

Proses terbentuknya Matahari

Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu di awan gas dan debu raksasa yang berputar yang disebut nebula surya.

Saat nebula runtuh, itu berputar lebih cepat dan rata menjadi piringan. Sebagian besar materi nebula ditarik ke arah pusat lalu membentuk Matahari yang menyumbang 99,8 persen dari massa tata surya.

Sebagian besar materi yang tersisa membentuk planet dan objek lain yang sekarang mengorbit Matahari.

Baca juga: Jangan Menjemur Bayi Langsung di Bawah Sinar Matahari, Ini Kata Dokter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com