Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Hand Sanitizer Dapat Merusak Kesehatan?

Kompas.com - 04/03/2022, 15:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.comHand sanitizer adalah salah satu "senjata" untuk memerangi virus corona, selain masker dan sabun.

Bahkan, keberadaan pembersih tangan instan ini sempat menghilang di awal-awal Covid-19 masuk ke Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com (2/3/2022), awal Maret 2020, harga sejumlah merek hand sanitizer melambung tinggi di beberapa platform e-commerce.

Hand sanitizer yang biasanya dijual belasan ribu rupiah, kala itu naik menjadi Rp 49.000 sampai Rp 70.000.

Baca juga: Berikut Gejala Omicron dan Pengobatannya

Meski kini tidak sepopuler dulu, tetapi keberadaan hand sanitizer masih menjadi bagian penting dalam memerangi virus.

Hand sanitizer terutama dengan kandungan alkohol jenis etanol atau isopropil alkohol sebanyak minimum 60 persen, dapat menguraikan dan menghancurkan kapsid virus, sebagaimana dilansir dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Puslitbang Kemkes).

Kapsid adalah selaput protein pelindung dari virus.

Saat selubungnya hancur, virus tidak dapat bertahan dan memperbanyak diri, dan lama-kelamaan akan mati.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Namun, tahukah Anda apa efek yang ditimbulkan dari penggunaan hand sanitizer secara terus-menerus dan berlebihan?

Terlalu banyak ‘hal baik’ dapat berakibat buruk

Masker, sabun cair, dan hand sanitizer merupakan beberapa produk kesehatan yang banyak dibeli orang secara online selama pandemi Covid-19.DOK. FREEPIK Masker, sabun cair, dan hand sanitizer merupakan beberapa produk kesehatan yang banyak dibeli orang secara online selama pandemi Covid-19.

Selama pandemi Covid-19, penyemprotan hand sanitizer pada tangan diharapkan dapat membunuh virus dan bakteri yang menempel di tangan.

Namun, dilansir dari herbeauty, penelitian menunjukkan bahwa terlalu sering menggunakan hand sanitizer atau disinfektan untuk kulit sebenarnya tak hanya membunuh virus dan bakteri jahat. Namun, bakteri baik yang ada di tangan pun ikut tergerus.

“Salah satu aspek hand sanitizer yang biasanya diabaikan adalah mereka dapat memengaruhi mikrobioma tubuh dalam beberapa cara, dan di antaranya dapat membawa dampak buruk,” kata ahli mikrobiologi Jonathan Eisen.

Tanpa adanya bakteri baik, lanjut Eisen, tubuh justru akan lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Jadi, berapa ‘dosis’ hand sanitizer yang harus digunakan?

Jika memungkinkan, sebenarnya cara efektif untuk menghilangkan virus dan bakteri di tangan adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun.

Hal itu dikarenakan mencuci tangan tidak akan menghilangkan bakteri baik seperti yang dilakukan oleh hand sanitizer.

Masih dari sumber yang sama, ahli penyakit dalam Seema Sarin mengatakan, akan lebih baik jika tidak menggunakan hand sanitizer setiap hari.

Baca juga: PPKM Periode 1-7 Maret, Ini Daftar Daerah Level 2, 3, dan 4 di Jawa-Bali

Penggunaan hanya dilakukan saat berinteraksi langsung dengan orang lain dan harus dijadikan alternatif terakhir jika tidak memungkinkan untuk mencuci tangan.

Seperti halnya Eisen, Sarin juga menegaskan, penggunaan hand sanitizer yang berlebihan justru dapat memicu lebih banyak virus dan bakteri daripada membunuhnya.

“Menurut CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat), pembersih tangan dengan bahan antibakteri dapat berkontribusi pada perkembangan resisten antibiotik (kekebalan terhadap antibiotik),” terang Seema.

Baca juga: Panduan Memperoleh Obat Gratis dan Akses Telemedisin Pasien Isoman Covid-19

Bakteri yang kebal antibiotik, menurut Seema harus diwaspadai.

Lantaran, menjadi kebal terhadap satu-satunya produk yang digunakan untuk melawannya.

Meski CDC mengatakan bahwa hand sanitizer efektif membunuh virus dan kuman, tetapi tidak semuanya dapat disingkirkan oleh hand sanitizer.

Hand sanitizer hanya dapat membuat virus dan bakteri "pingsan" dan tetap tidak menyingkirkannya dari tangan.

Hanya sabun dan air saja yang dapat menghilangkan virus dan bakteri dari tangan.

Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala Omicron dengan Flu Biasa, Apa Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Perbedaan Langkah Mencuci Tangan Pakai sabun dan Hand Sanitizer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com