KOMPAS.com - Donasi darah merupakan kegiatan yang memiliki banyak manfaat bagi manusia dan sesamanya.
Donor (penyumbang) darah adalah orang yang memberikan darah secara sukarela untuk maksud dan tujuan transfusi darah bagi orang lain yang membutuhkan.
Kegiatan donasi darah di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran Palang Merah Indonesia (PMI).
Baca juga: Amankah Donor Darah Saat Pandemi Virus Corona? Ini Penjelasan PMI
Dikutip dari laman PMI, semua orang dapat menjadi donor darah jika memenuhi persyaratan yang berlaku.
Berikut syarat untuk menjadi seorang donor:
Baca juga: Ingin Donor Darah? Berikut Cara Aman Donor Darah Saat Pandemi Corona
Baca juga: PMI Permudah Syarat Jadi Donor Plasma Konvalesen, Apa Saja?
Ketua Bidang Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia Pusat (PMI Pusat) Linda Lukitari Waseso menyebutkan, beberapa manfaat donasi darah di antaranya yakni membantu melancarkan aliran darah dan meningkatkan produksi sel darah merah.
Dengan demikian, tubuh lebih sehat, hingga mendapatkan kepuasan psikologis karena telah membantu sesama.
"Yang pasti ada kebahagiaan karena dapat menolong sesama manusia. Satu kantong (darah) yang diberikan dapat menolong dua hingga tiga orang. Kemudian, kalau donor darah tiap dua hingga tiga bukan sekaligus medical check up mini gratis," kata Linda, dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/9/2021).
Sementara itu, dikutip dari medicalnewstoday, donasi darah menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan dengan sedikit risiko.
Baca juga: Mengapa Berat Badan Cenderung Naik ketika Menstruasi? Ini Jawabannya
Berikut adalah manfaat mendonasikan darah:
Setiap orang yang menyumbangkan darah pasti melakukan pemeriksaan fisik sederhana dan tes darah sebelum melakukan donasi.
Walaupun bukan tes yang mendalam, tetapi kegiatan tersebut dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang tidak diketahui, seperti anemia atau tekanan darah tinggi/rendah.
Donor akan melakukan pengecekan:
Jika tes mengungkapkan masalah, orang tersebut tidak akan dapat menyumbangkan darah. Namun, hasilnya bisa menjadi langkah pertama menuju mencari pengobatan.
Baca juga: Benarkah Orang Bertato Tidak Boleh Mendonorkan Darahnya? Simak Penjelasan PMI
Menurut Palang Merah Amerika, mendonasikan satu unit darah dapat menyelamatkan nyawa hingga tiga orang.
Donasi darah merupakan kegiatan yang sangat vital dampaknya bagi masyarakat.
Kegiatan tersebut membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain dan dapat meningkatkan rasa kesejahteraan donor.
Baca juga: Ramai Broadcast Nama dan Narahubung Penyedia Donor Plasma Konvalesen, Ini Penjelasan PMI
Ada klaim yang menyebut bahwa mendonashpkan darah dapat membakar 650 kalori. Namun, tampaknya tidak ada bukti ilmiah untuk membuktikan hal ini.
Namun, sebuah studi pada 2012 menunjukkan bahwa karena pusat donasi darah perlu menimbang orang sebelum mereka mendonasikan darah, hal ini dapat membantu mengidentifikasi orang-orang dengan obesitas dan menawarkan mereka bantuan untuk mengelola berat badan mereka dan masalah kesehatan terkait.
Hal ini juga dapat mengidentifikasi orang-orang dengan berat badan rendah, yang juga dapat mengambil manfaat dari konseling dan saran.
Baca juga: Mengenal Diet Nasi, Metode Efektif untuk Turunkan Berat Badan
Tubuh membutuhkan zat besi untuk memproduksi sel darah merah. Namun, sekitar 1 juta orang di AS memiliki hemochromatosis herediter tipe 1.
Orang dengan jenis hemochromatosis ini memiliki terlalu banyak zat besi dalam darah mereka.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), orang dengan hemochromatosis dapat memperoleh manfaat dari phlebotomy, yang merupakan proses yang mirip dengan menyumbangkan darah.
Baca juga: Pilih Kardio atau Angkat Beban untuk Turunkan Berat Badan?
Orang dengan kondisi ini diperbolehkan untuk menyumbangkan darah.
Dengan kata lain, bagi mereka dengan hemochromatosis, menyumbangkan darah dapat menjadi pilihan pengobatan serta cara membantu orang lain.
Tidak semua lembaga menerima donasi darah dari orang dengan kondisi ini, tetapi kebanyakan masih menerima darah mereka.
Baca juga: Berapa Banyak Darah dalam Tubuh Manusia?
Pada 2019, para peneliti melihat data dari hampir 160.000 wanita yang telah menyumbangkan darah selama 10 tahun atau lebih.
Mereka menyimpulkan bahwa donasi darah memberi dampak efek perlindungan jangka panjang dan frekuensi yang tinggi terhadap penyakit kardiovaskuler.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyumbangkan darah juga dapat mengurangi tekanan darah.
Pada 2015, para ilmuwan memantau tekanan darah dari 292 donor yang memberi darah satu hingga empat kali selama setahun. Dari 292 donor tersebut, sekitar setengahnya memiliki tekanan darah tinggi.
Secara keseluruhan, mereka yang memiliki tekanan darah tinggi dapat melihat perbaikan kondisi dari tekanan darahnya. Semakin sering seseorang memberikan darah, semakin signifikan peningkatannya.
Para ahli lain telah menunjukkan bahwa karena tes tekanan darah merupakan bagian integral dari donasi darah, ini adalah kesempatan yang baik bagi orang untuk menyadari tekanan darah mereka dan jika perlu belajar bagaimana menguranginya.
Baca juga: Ini Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet, Sudah Terbukti Secara Ilmiah