Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Perdagangan dan Bahaya Konsumsi Daging Anjing

Kompas.com - 01/03/2022, 11:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Menurut Supratikno maupun Prof Ali, sejauh ini belum banyak riset atau penelitian yang mengungkapkan kebaikan dari konsumsi daging anjing.

"Kebaikan bagi tubuh secara ilmiah belum banyak yang meneliti atau belum banyak penelitian yang menyatakan seperti itu. Informasi kebaikan daging anjing yang beredar di masyarakat sebagai obat, penambah stamina, sebagian besar hanya didasarkan pada kepercayaan dan mitos," ujar Supratikno.

"Tidak banyak kajian dan penelitian terkait manfaat konsumsi anjing, baik bagi kesehatan. Manfaat kebaikan bagi tubuh tidak ada kelebihannya kecuali sebagai sumber energi dan protein sebagaimana daging ternak lainnya, sedangkan mudorot-nya saya kira lebih besar," kata Prof Ali.

Baca juga: Apakah Seekor Anjing Bisa Menangis karena Emosi?

Bahaya konsumsi daging anjing

Bukannya mendatangkan manfaat, mengonsumsi daging anjing justru disebut banyak menyimpan risiko bahaya.

Salah satu yang paling nyata adalah risiko terkena penyakit zoonosis, atau penyakit yang menular dari binatang ke manusia.

"Bahaya mengonsumsi daging anjing banyak, dari penyakit zoonosis, seperti rabies, cholera, dan trichinellosis yang bisa menular ke manusia," jelas Supratikno.

Baca juga: Cara Melatih Kucing dan Anjing agar Tidak Buang Air Sembarangan

Selain itu, cara transportasi dan penyembelihan anjing di Indonesia juga ilegal. Artinya dari segi keamanan dan kesehatan tidak terjamin, proses penyembelihan juga bisa dikatakan melanggar kesejahteraan hewan.

"Beberapa oknum tidak menyembelih anjingnya (sebelum mati dan dikonsumsi), ada yang dipukul atau ditusuk leher atau dadanya, sehingga darah tidak keluar sempurna, ditambah dengan sifat darah anjing yang sangat mudah menggumpal, maka darah banyak teringgal di dalam daging," jelas Supratikno.

Padahal darah itu berfungsi sebagai media pertumbuhan bakteri yang bisa saja berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga: Apakah Makanan Kucing Aman Dikonsumsi Anjing?

Setali tiga uang, Prof Ali juga menjelaskan hal yang sama dan menyebutkan risiko apa saja yang ada di balik proses pembunuhan anjing semacam itu yang banyak menyisakan darah di dalam tubuhnya.

"Darah mengandung berbagai penyakit atau setidaknya menjadi media bagus bagi tumbuh kembangnya bibit-bibit penyakit yang sangat mungkin menular pada manusia yang mengkonsumsinya. Ada salah satu penyakit dari anjing yang dapat menular pada manusia yaitu rabies," jelas Prof Ali.

"Untuk itu, dengan alasan apa pun, konsumsi daging anjing lebih baik untuk dihindari," lanjutnya.

Baca juga: Mengenal Andro, Anjing Pelacak yang Gagalkan Penyelundupan 17 Kg Sabu

Selain menyimpan banyak risiko kesehatan, daging anjing juga tidak terbukti membawa kebaikan bagi kesehatan manusia.

"Jadi mudorot-nya lebih jelas daripada manfaatnya," ujar Prof Ali.

"Jadi sebaiknya hindari dan jangan mengkonsumsi daging anjing. Masih ada sumber daging lainnya yang lebih baik (halal dan thoyib) untuk kesehatan dan kebugaran manusia," pungkasnya.

Baca juga: Deretan Anjing Pintar Pemeran Film Tenar Sepanjang Abad

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 3 Efek Negatif Mengonsumsi Daging Anjing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com