Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Remaja Jompo, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 23/02/2022, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah remaja jompo beredar di media sosial sejak 2021 lalu.

Sejak kemunculannya, istilah ini kerap kali digunakan untuk menyebut anak muda yang mengalami pegal-pegal, mudah lelah, masuk angin, dan sakit punggung.

Banyak remaja yang tidak sungkan untuk berbagi cerita dan memperlihatkan stok obat-obatan seperti koyo dan minyak angin untuk mengatasi “kejompoan” mereka.

musuh terbesarku menjadi remaja jompo selain gampang pegel adalah gampang lupa,” tulis salah satu warganet Twitter (2/2/2022).

freshcare + tolak angin + kerokan, starter pack remaja jompo begini bgt,” tulis warganet lainnya pada Senin (21/2/2022).

Lantas, apa penyebab dan tips agar tidak menjadi remaja jompo?

Baca juga: Perut Buncit pada Remaja, Kenali Bahaya dan Cara Mengatasinya

Penjelasan dokter

Dokter sekaligus direktur RS PKU Muhammadiyah Prambanan Dien Kalbu Ady menjelaskan bahwa remaja jompo adalah istilah media sosial merujuk pada remaja yang mudah mengalami kelelahan, pegal, sakit punggung dan pinggang, badan lemas, serta sering pusing.

Keluhan-keluhan yang dialami oleh remaja jompo tersebut, dalam dunia medis tidak secara spesifik menggambarkan suatu penyakit.

Melainkan, manifestasi atau perwujudan klinis yang muncul karena adanya beberapa kondisi tertentu.

“Dalam dunia medis, keluhan-keluhan tersebut tidak spesifik menggambarkan satu penyakit. Melainkan manifestasi klinis yang muncul karena adanya beberapa kondisi tertentu,” katanya dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com (21/2/2022).

Baca juga: Pandemi dan Fenomena Seputar Kesehatan Mental Remaja

Penyebab fenomena remaja jompo

Dien melanjutkan, ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab fenomena remaja jompo, antara lain:

1. Kurang aktivitas fisik

Faktor yang dapat menyebabkan remaja cepat lelah dan pegal, salah satunya kurang beraktivitas fisik.

“Sejak pandemi Covid-19, masyarakat terpaksa harus menjalankan seluruh kegiatannya seperti sekolah, ibadah, bekerja dari rumah. Karena itu, remaja jadi kurang beraktivitas,” kata Dien.

2. Anemia atau kurang darah

Anemia atau kurang darah adalah keadaan yang ditandai dengan kurangnya kadar hemoglobin di dalam tubuh.

Hemoglobin sendiri merupakan salah satu komponen dalam sel darah merah atau eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com