KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan dokter Soeharto untuk menjadi pahlawan nasional.
Menurutnya, sosok dokter Soeharto lebih dari layak, lantaran perannya yang luar biasa bagi bangsa Indonesia.
“Kalau menurut saya itu tidak hanya layak, layak banget karena perannya yang sangat luar biasa,” kata Ganjar saat memberikan sambutan dalam Seminar Nasional Pengusulan Pahlawan Nasional dr Soeharto, Selasa (21/2/2022), dikutip dari Kompas.com.
Lalu, siapa dokter Soeharto dan bagaimana rekam jejaknya?
Baca juga: Dokter Soeharto, Dokter Pribadi Soekarno-Hatta, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Mayor Jenderal Kehormatan Dr. dr. R. H. Soeharto Sastrosoeyoso lahir di Tegalgondo, Solo, Jawa Tengah pada 24 Desember 1908.
Semasa hidupnya, dokter Soeharto memiliki kedekatan spesial dengan presiden dan wakil presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta.
Bahkan, sejak 1942, dirinya didapuk menjadi dokter pribadi kedua proklamator tersebut.
Tak heran, jika dokter Soeharto menjadi saksi hidup dari berbagai peristiwa penting yang memengaruhi kondisi bangsa saat itu.
Ia juga menuliskan pengalamannya mengikuti jejak dwitunggal dalam sebuah buku berjudul "Saksi Sejarah".
Baca juga: Profil Presiden Pertama RI: Soekarno
Dikutip dari Kompas.com, Soeharto adalah sosok yang memfasilitasi pertemuan antara Perkumpulan Tabib Indonesia dan Perkumpulan Dokter Indonesia di rumahnya, kawasan Kramat, Jakarta Pusat.
Perkumpulan tersebut merupakan cikal bakal berdirinya Ikatan Dokter Indonesia atau IDI pada 24 Oktober 1950.
Kata “ikatan” dalam Ikatan Dokter Indonesia juga merupakan hasil usulan dari dokter Soeharto.
Baca juga: 7 Pemimpin Negara yang Berkuasa Paling Lama, Soeharto Nomor Berapa?
Dilansir dari laman PKBI, pada tahun 1953, Soeharto bersama sekelompok masyarakat sipil dari berbagai golongan, khususnya pekerja kesehatan, berkumpul dan mulai menginisiasi program keluarga berencana (KB).
Keluarga berencana atau KB adalah program untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera, dengan membatasi kelahiran.
Berdirinya KB didasari oleh melonjaknya angka kematian ibu dan bayi baru lahir pasca-kemerdekaan.