Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Awan seperti Ombak di Langit Jakarta, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 09/02/2022, 16:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah fenomena alam berupa awan yang bergulung-gulung seperti ombak viral di media sosial Instagram.

Fenomena tersebut dibagikan oleh akun media sosial Instagram @jakartasiana.

“Pantauan Suasana langit Jakarta di Rabu (9/2) pagi,” tulis akun tersebut.

Hingga kini unggahan itu telah dilihat lebih dari 3.922 pengguna.

Adapun dalam unggahan itu terlampir video yang memperlihatkan awan yang muncul disertai beberapa kilatan petir.

Postingan selengkapnya mengenai awan seperti ombak di langit Jakarta tersebut bisa disimak dalam unggahan berikut.

Lantas apa penyebab awan bisa terlihat seperti ombak sebagaimana terlihat dalam video tersebut?

Terkait hal ini, Kompas.com menghubungi Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin.

Saat dihubungi, Miming menjelaskan bahwa awan yang bergulung seperti ombak tersebut adalah awan arcus.

“Fenomena tersebut merupakan fenomena biasa meskipun relatif jarang terjadi,” ujar Miming kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Potensi Cuaca Ekstrem pada 8-14 Februari 2022, BMKG: Siapkan Payungmu Bestie

Apa itu awan arcus?

Lebih lanjut Miming menjelaskan bahwa awan arcus adalah sejenis awan rendah yang memiliki formasi pembentukan horizontal.

Awan arcus sendiri terdiri dari dua jenis, yakni shelf cloud dan roll cloud.

Adapun awan yang terlihat dalam video viral tersebut adalah shelf cloud, karena masih merupakan bagian dari awan cumulonimbus.

“Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer sepanjang atau di depan pertemuan massa udara dingin yang mendorong massa udara hangat dan lembab naik sehingga terbentuklah shelf cloud,” ujarnya.

Miming mengatakan bahwa munculnya awan tersebut bisa menimbulkan potensi angin kencang dan hujan lebat.

Sebagai antisipasi potensi cuaca ekstrem, pihaknya mengimbau agar masyarakat berlindung dan menjauhi daerah yang berdekatan dengan awan tersebut.

Dr. Trismidianto, M.Si, peneliti madya Pusat Riset dan Teknologi Atmosfer BRIN mengatakan bahwa fenomena awan arcus pernah pula terjadi di beberapa wilayah Indonesia seperti Aceh dan Yogyakarta.

"Awan arcus adalan awan tingkat rendah, panjang dan tipis yang biasanya menyerupai ombak dan terlihat di bawah awan Cumulonimbus," ujar Trismidianto.

Senada dengan Miming, awan arcus juga dikatakan Trismidianto bisa menghasilkan petir, hujan ekstrem, dan bahkan puting beliung. Meski awan arcus sebenarnya tak ada hubungannya dengan akan terjadinya badai besar. 

"Walaupun sebenarnya yang sekarang ini tidak terlalu jelas gelombang awannya. Yang jelas banget kalau tidak salah yang viral di Aceh tahun lalu," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022) siang. 

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrem yang Melanda Sejumlah Wilayah 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com