Caranya, ulurkan tangan ke arah mereka.
Cara ini dapat membuatnya berjalan ke arah yang Anda inginkan.
Selain membuatnya merasa lebih aman ketika melangkah, adanya uluran tangan ini juga mengesankan jarak yang harus ditempuhnya lebih pendek dari jarak yang sesungguhnya.
Yang perlu diingat, lakukan stimulasi-stimulasi ini ketika memang seorang anak sudah waktunya untuk berjalan dan dia telah menunjukkan ciri-ciri siap untuk berjalan.
Baca juga: Jenis Makanan yang Berdampak Negatif pada Perkembangan Otak Anak
Pada umumnya, seorang anak mulai bisa berjalan pada usia 12 bulan atau sebelumnya. Namun banyak pula yang baru bisa mencapai tahapan ini saat usianya lebih dari satu tahun.
Untuk itu, CDC Amerika Serikat merekomendasikan kepada orangtua untuk tidak buru-buru khawatir saat di ulang tahun pertama sang anak belum bisa berjalan.
Namun, ketika hingga usia 18 bulan anak sama sekali tidak menampakkan tanda-tanda kemampuan berjalan atah saat usia 3 tahun berjalannya belum mantap, disarankan untuk menemui dokter anak.
Mengapa? Hal ini karena ketidakmampuan berjalan pada anak bisa mengindikasikan sejumlah kondisi yang lebih serius.
Misalnya, menandakan anak mengalami gangguan perkembangan saraf bahkan autisme.
Baca juga: Ini Durasi Tidur Anak dari Bayi hingga Usia 2 Tahun
Terlepas dari waktu yang tidak dapat dipastikan, orangtua tetap dapat mengetahui kapan seorang anak sudah menunjukkan kesiapan untuk berjalan.
Dikutip dari Baby Gaga, (16/5/2020), ada sejumlah hal yang bisa menjadi pertandanya:
Orangtua harus peka dan menyadari keberadaan sinyak-sinyal ini, agar dapat mengoptimalkan proses belajar berjalan yang sedang terjadi pada buah hati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.