Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menstimulasi Anak Berjalan

KOMPAS.com - Seorang bayi akan terus mengalami perkembangan fisik dan kemampuan dalam beraktivitas.

Kemampuan tengkurap, mengguling, duduk, merangkak, hingga akhirnya berjalan.

Tahapan alami ini akan terjadi di setiap anak pada umumnya, tetapi tak ada salahnya orangtua memberikan stimulasi untuk memperlancar proses perkembangan anak.

Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untuk menstimulasi si kecil agar lekas bisa berjalan:

1. Berikan pujian

Melansir Healthline,(12/9/2019), orangtua penting untuk mengapresiasi setiap capaian yang berhasil dilakukan oleh sang anak.

Misalnya, ketika anak mulai bisa melangkahkan kakinya, walaupun hanya satu atau dua langkah saja, kemudian terjatuh.

Puji dia atas kemampuannya itu.

2. Bantu jika dibutuhkan

Yang kedua adalah orangtua hadir dalam proses belajar jalan anak sebagai sosok yang akan menyediakan bantuan ketika anak membutuhkan.

Ingat, ketika membutuhkan. Artinya, ada kalanya orangtua harus membiarkannya belajar berjalan dengan kemampuannya sendiri.

Namun, ketika di tengah proses belajar itu dia mengalami kesulitan, maka tugas orangtua harus membantunya.

Misalnya, membantunya kembali bangkit setelah terjatuh saat berlatih melangkah.

3. Buat tantangan

Stimulasi yang satu ini baru bisa diberikan ketika anak sudah mahir berjalan. Setidaknya di permukaan yang datar.

Coba ajak dia untuk berjalan di permukaan tanah atau lantai yang tidak rata, tentunya tetap dengan pengawasan orangtua.

Ini membantu anak mengembangkan lebih kemampuan keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan ototnya.

4. Ulurkan tangan

Buat bayi untuk melangkahkan kakinya menuju posisi di mana Anda berada.

Caranya, ulurkan tangan ke arah mereka.

Cara ini dapat membuatnya berjalan ke arah yang Anda inginkan.

Selain membuatnya merasa lebih aman ketika melangkah, adanya uluran tangan ini juga mengesankan jarak yang harus ditempuhnya lebih pendek dari jarak yang sesungguhnya.

Yang perlu diingat, lakukan stimulasi-stimulasi ini ketika memang seorang anak sudah waktunya untuk berjalan dan dia telah menunjukkan ciri-ciri siap untuk berjalan.

Kapan usia anak bisa berjalan?

Pada umumnya, seorang anak mulai bisa berjalan pada usia 12 bulan atau sebelumnya. Namun banyak pula yang baru bisa mencapai tahapan ini saat usianya lebih dari satu tahun.

Untuk itu, CDC Amerika Serikat merekomendasikan kepada orangtua untuk tidak buru-buru khawatir saat di ulang tahun pertama sang anak belum bisa berjalan.

Namun, ketika hingga usia 18 bulan anak sama sekali tidak menampakkan tanda-tanda kemampuan berjalan atah saat usia 3 tahun berjalannya belum mantap, disarankan untuk menemui dokter anak.

Mengapa? Hal ini karena ketidakmampuan berjalan pada anak bisa mengindikasikan sejumlah kondisi yang lebih serius.

Misalnya, menandakan anak mengalami gangguan perkembangan saraf bahkan autisme.

Ciri-ciri anak siap berjalan

Terlepas dari waktu yang tidak dapat dipastikan, orangtua tetap dapat mengetahui kapan seorang anak sudah menunjukkan kesiapan untuk berjalan.

Dikutip dari Baby Gaga, (16/5/2020), ada sejumlah hal yang bisa menjadi pertandanya:

  1. Menarik perabot/benda di sekitarnya untuk berdiri
  2. Suka berjalan berkeliling dengan dibantu orang dewasa yang memegang kedua tangannya
  3. Anak menjadi rewel dan terjadi perubahan pola tidur
  4. Belajar berjalan dengan bantuan, misalnya dengan memegangkan tangannya pada benda lain
  5. Bisa berdiri tegak dengan kedua kakinya
  6. Bisa merangkak menaiki tangga.

Orangtua harus peka dan menyadari keberadaan sinyak-sinyal ini, agar dapat mengoptimalkan proses belajar berjalan yang sedang terjadi pada buah hati.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/28/143000065/cara-menstimulasi-anak-berjalan

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke