Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Jokowi, Rabu Pon, dan Vaksinasi Dosis Ketiga 12 Januari 2022

Kompas.com - 04/01/2022, 14:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HAI apa kabarmu?

Semoga kabarmu baik.

Tidak mudah untuk bisa segera menjawab pertanyaan "apa kabar?".

Jawaban pertanyaan ini mengandaikan kemampuan menengok hidup dalam rentang waktu tertentu, minimal rentang waktu perjumpaan dengan yang menanyakan kabar.

Untuk memperlancar dan mempercepat komunikasi, pertanyaan "apa kabar?" kerap kita jawab otomatis saja, "kabar baik!".

Sama seperti pertanyaan "apa kabar?" yang otomatis dan cenderung basa-basi, jawaban "kabar baik!" atasnya juga kita berikan secara otomatis dan cenderung basa-basi.

Tetapi apakah kita benar-benar baik ketika secara otomatis menjawab "kabar baik!"?

Coba ambil waktu sejenak saja untuk menilik sejatinya kabarmu. Saya akan menunggu dan tidak hendak tergesa-gesa melanjutkan komunikasi.

Apakah kabarmu baik, kurang baik, tidak baik, atau bahkan buruk. Sadari dan terima keadaan itu seada-adanya, sesejati-sejatinya.

Tahap pertama untuk bisa berkembang atau bertumbuh adalah menerima. 

Saya sendiri berkabar baik karena anugerah kesehatan.

Tahun 2021 yang seperti roller coaster karena naik-turun, jungkir-balik, senyum-tawa, dan suka-duka baru saja kita lalui.

Banyak kenangan kita di tahun 2021. Tautan video di atas meringkaskan apa saja yang secara umum perlu kita kenang, kita jadikan pijakan untuk memasuki tahun 2022.

Kondisi pemukiman warga yang banjir dan terendam pasir di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). Puluhan rumah di dusun tersebut terendam luapan air sungai bercampur material lahar dingin erupsi Gunung Semeru akibat diguyur hujan deras pada Selasa (7/12) dan Rabu (8/12) malam.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Kondisi pemukiman warga yang banjir dan terendam pasir di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). Puluhan rumah di dusun tersebut terendam luapan air sungai bercampur material lahar dingin erupsi Gunung Semeru akibat diguyur hujan deras pada Selasa (7/12) dan Rabu (8/12) malam.
Seperti tahun 2021, tahun 2022 kita tatap dengan penuh optimisme. Terlebih jika melihat capaian kita dalam mengendalikan pandemi.

Di tengah ancaman varian Omicron yang sudah bertransmisi lokal di Indonesia, kasus positif Covid-19 tidak pernah melampaui angka 300 kasus sejak libut Natal dan Tahun Baru.

Vaksinasi juga menunjukkan angka yang mengembirakan dengan capaian 280 juta vaksin disuntikkan, 114 juta warga menerima vaksin lengkap atau setara dengan 41,7 persen penduduk.

Dengan kemampuan kita mengendalikan penularan (salah satunya disiplin prokes) dan pencapaian jumlah vaksinasi, varian Omicron yang datang mengancam kita hadapi dengan lebih siap.

Terlebih, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan untuk vaksinasi dosis tiga bisa dilakukan mulai Rabu Pon (dalam pasaran Jawa), 12 Januari 2022.

Jika menilik perjalanan vaksinasi Covid-19, pemberian dosis pertama dilakukan persis setahun sebelumnya di hari yang sama yaitu Rabu. 

Pemberian dosis pertama vaksin dilakukan di halaman belakang Istana Merdeka pada Rabu (13/01/2021).

Presiden Joko Widodo jadi orang pertama di Indonesia yang secara resmi menerima vaksin Sinovac.

Apakah Presiden Jokowi akan menjadi orang pertama di Indonesia yang secara resmi akan menerima vaksin dosis ketiga? Belum ada keterangan soal hal ini.

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga Suku Baduy Luar di desa Kanekes, Lebak, Banten, Jumat (15/10/2021). sebanyak 200 peserta yang merupakan masyarakat Suku Baduy dalam dan luar diprioritaskan untuk mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga Suku Baduy Luar di desa Kanekes, Lebak, Banten, Jumat (15/10/2021). sebanyak 200 peserta yang merupakan masyarakat Suku Baduy dalam dan luar diprioritaskan untuk mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi G Sadikin menjelaskan, pemerintah berserta sejumlah lembaga sedang menuggu kesiapan.

Di antara kesiapan itu adalah rekomendasi Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) soal efektivitas setengah dosis vaksin Moderna dan Pfizer.

Rekomendasi ITAGI dan BPOM akan dikeluarkan 10 Januari 2022. Jika efektivitas setengah dosis memadai, booster gratis untuk semua warga negara aman tersedia.

Saat ini, ketersediaan vaksin untuk booster atau vaksin ketiga di pemerintah sejumlah 113 juta dosis. Kebutuhan untuk booster diperkirakan sekitar 230 juta.

Dengan hitungan ini, stok vaksin 113 juta dirasakan aman untuk kebutuhan vaksin gratis di seluruh Indonesia.

Penelitian untuk setengah dosis vaksin ketiga merujuk pada kebijakan Center for Disease Control (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan atau FDA Amerika Serikat.

 

Penelitian juga dilakukan untuk jenis vaksin yang dijadikan booster apakah sejenis (homologus) atau berbeda jenis (heterologus).

BPOM sendiri sedang mendaftar lima calon vaksin untuk keperluan booster atau vaksin ketiga. Vaksin itu adalah Pfizer, AstraZeneca, Coronavac (vaksin PT  Bio Farma), Zifivax, dan Sinopharm.

BPOM sedang menguji klinis baik untuk vaksin sejenis (homologus) maupun vaksin berbeda jenis (heterologus).

Jika datanya lengkap, BPOM akan mengeluarkan emergency use authorization (EUA) untuk vaksin ketiga atau booster.

Warga melintas di depan mural bertema vaksin COVID-19 di Tanah Tinggi, di Kota Tangerang, Banten, Senin (22/11/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/hp.ANTARA FOTO/FAUZAN Warga melintas di depan mural bertema vaksin COVID-19 di Tanah Tinggi, di Kota Tangerang, Banten, Senin (22/11/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/hp.
Mereka yang menjadi sasaran vaksin ketiga adalah yang berusia di atas 18 tahun dan sudah lebih dari enam bulan menerima vaksin kedua. Untuk kategori ini, saat ini terdapat 21 juta warga negara.

Vaksinasi ketiga bisa diberikan di kabupaten/kota yang sudah mecapai 70 persen penyuntikan dosis pertama atau 60 persen penyuntikan dosis kedua. Ada 224 kabupaten/kota yang memenuhi syarat vaksinasi ketiga ini.

Untuk mekanisme booster atau vaksinasi ketiga, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto menyebut tiga kemungkinan.

Pertama melalui program pemerintah dalam hal ini gratis untuk semua warga negara. Kedua penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Ketiga booster mandiri alias berbayar dan mengupayakan sendiri.

Jika BPOM melalui uji klinisnya menyatakan bahwa setengah dosis untuk booster atau vaksin ketiga cukup efektif, maka mekanisme pertama yaitu gratis untuk semua warga negara akan diambil.

Saat ini, pemerintah sudah mengamankan ketersediaan 113 juta dosis vaksin untuk booster.

Jika kebutuhan booster atau vaksin ketiga sekitar 230 juta, maka tinggal dibutuhkan 2 juta dosis vaksin saja untuk memenuhinya.

Kita menunggu hasil uji klinis dan rekomendasi ITAGI dan BPOM untuk upaya baik mengatasi dan mengakhiri pandemi ini pada 10 Januari 2022.

Rekomendasi ini akan menjadi awal booster atau vaksinasi ketiga yang sudah dijadwalkan pada Rabu, 12 Januari 2022.

Rabu adalah hari yang kerap dipilih untuk hal-hal penting oleh Presiden Jokowi.

Juga 12 Januari 2022, Rabu Pon nanti.

Salam weton,

Wisnu Nugroho

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com