Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil 3 Obat yang Diklaim Mampu Obati Covid-19, Apa Saja?

Kompas.com - 03/12/2021, 20:31 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pemberian obat sotrovimab disetujui untuk individu berusia 12 tahun ke atas yang memiliki berat lebih dari 40 kg, dan diberikan melalui infus intravena selama 30 menit.

Baca juga: Mengenal Molnupiravir dan Paxlovid, Dua Obat yang Diklaim Ampuh untuk Covid-19

2. Pil molnupiravir

Diberitakan Kompas.com, 23 November 2021, Merck menjadi perusahaan farmasi yang pertama kali memperkenalkan obat oral untuk terapi perawatan pasien Covid-19.

Obat yang disebut pil molnupiravir ini adalah obat antivirus yang diminum.

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati menjelaskan, cara kerja pil molnupiravir ini sama seperti obat antivirus favipiravir.

"Obat ini cara kerjanya menghambat reproduksi virus. Sebenarnya kalau secara spesifik sangat mirip dengan (obat) favipiravir, karena (obat) bekerjanya di satu enzim yang namanya RNA-dependent RNA polymerase," jelas Zullies.

Baca juga: 25 Negara Telah Laporkan Varian Omicron, Mana Saja?

MHRA juga telah menyatakan pil molnupiravir buatan Merck aman dan efektif.

Menurut MHRA, pil molnupiravir terbukti dapat mengurangi risiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19.

Berdasarkan hasil uji klinis, pil Molnupiravir Merck ini paling efektif saat diminum pada tahap awal infeksi Covid-19.

MHRA juga menyarankan agar pil Covid molnupiravir Merck ini digunakan dalam waktu lima hari sejak timbul gejala Covid-19.

Baca juga: Miliki Gejala Serupa, Ini Beda Flu dengan Covid-19

3. Pil paxlovid

Molnupiravir dan Paxlovid, Obat Covid-19 yang Diklaim AmpuhKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Molnupiravir dan Paxlovid, Obat Covid-19 yang Diklaim Ampuh

Obat Covid-19 buatan perusahaan farmasi Pfizer yang dikenal sebagai PF-07321332 atau Paxlovid, diklaim memliki kemanjuran atau efikasi yang luar biasa dalam uji klinis

Pada awal November lalu, Pfizer mengumumkan hasil topline dari uji klinis pil Covid tersebut.

Hasilnya menunjukkan pil paxlovid, mengurangi 89 persen risiko rawat inap atau kematian karena Covid-19 di antara orang-orang yang diberikan obat tersebut dalam tiga hari pertama setelah gejala Covid-19.

Baca juga: Mulai 24 Desember Semua Daerah Level 3, Bagaimana Aturannya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Molnupiravir dan Paxlovid, Obat Covid-19 yang Diklaim Ampuh

Pil Covid Pfizer nantinya akan digunakan dalam kombinasi dengan obat antivirus, ritonavir, yakni obat HIV yang sudah tersedia secara umum.

Pfizer juga telah menyetujui obat Covid-19 yang dikembangkannya itu untuk diproduksi dalam versi generik. Pil Covid Pfizer versi obat generik nantinya akan dipasok untuk 95 negara berpenghasilan rendah hingga menengah, salah satunya di Indonesia.

Namun demikian, Pfizer saat ini masih dalam proses mengajukan izin penggunaan paxlovid kepada otoritas Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Baca juga: 4 Fakta Seputar Varian Covid-19 B.1.1.529 dari Afrika Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com