Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Apoteker Bisa Membaca Tulisan Dokter yang Sulit Dibaca?

Kompas.com - 23/11/2021, 12:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Penyebab tulisan dokter sulit dibaca

Ada sejumlah alasan yang mungkin menyebabkan mengapa tulisan dokter disebut jelek dan sulit dibaca. 

1. Banyak menulis sejak sekolah kedokteran

Dikutip dari Forbes, penjelasan umum yang mungkin bisa jadi penyebab tulisan dokter sulit dibaca karena mereka harus dengan cepat membuat catatan di perguruan tinggi dan sekolah kedokteran.

Kondisi tersebut bisa jadi mempengaruhi kemampuan menulis seorang dokter memburuk dari waktu ke waktu.

Pada saat mereka mulai berlatih, kebiasaan menulis itu tidak bisa “dihilangkan”.

Kenyataannya, bahkan ketika saya masih di sekolah pada tahun tujuh puluhan, satu anggota kelas ditugaskan untuk membuat catatan lengkap untuk setiap kuliah kelas, mengetiknya dan kemudian membagikannya kepada semua anggota kelas lainnya.

Baca juga: Benarkah Gigi Berlubang Membuat Bau Napas? Ini Penjelasan Dokter

2. Efisiensi waktu

Dokter spesialis saraf RSIP Dr Sarjito Sleman, dr. Paryono, Sp.S(K) mengatakan, tak semua dokter memiliki tulisan yang sulit dibaca.

Menurut dia, kenapa tulisan dokter sulit dibaca karena alasan efisiensi waktu.

"Tidak ada alasannya, biasanya (menulis) buru-buru, cepat. Tidak semua (sulit dibaca), ada banyak yang tulisan bagus," kata Paryono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/11/2021).

Paryono mengatakan, tulisan yang jelek dan sulit dibaca oleh pasien bukan masalah, asalkan apoteker bisa membacanya.

Jika apoteker merasa kurang jelas atau tidak yakin, mereka biasanya melakukan konfirmasi ulang kepada dokter.

"Yang penting apoteker bisa membaca dan biasanya kalau tidak jelas, akan dikonfirmasi," jelas staf pengajar di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Baca juga: Tips Basmi Kutu Rambut dan Penjelasan Dokter

3. Banyak pasien

Mengutip The National Medical Journal of India, alasan paling umum untuk tulisan tangan yang tidak terbaca adalah banyaknya pasien yang harus dilihat.

Oleh karena itu, catatan yang harus ditulis dan resep diberikan dalam waktu singkat.

Sebuah studi terkontrol menunjukkan bahwa dokter memiliki tulisan tangan yang tidak lebih buruk daripada sekelompok tenaga kesehatan lainnya dan jauh lebih baik daripada para eksekutif perawatan kesehatan.

Temuan mengejutkan dari penelitian lain adalah keterbacaan yang buruk terbatas pada huruf alfabet daripada angka.

Hal ini mungkin mencerminkan pentingnya keterbacaan dosis obat daripada nama yang ditekankan oleh dokter.

Untungnya, tulisan tangan yang buruk kini tidak lagi menjadi masalah. Sebab, banyak dokter beralih ke rekam medis elektronik untuk mengurangi kesalahan pembacaan. 

Beberapa negara bahkan secara hukum mewajibkan dokter untuk mengirimkan resep secara elektronik, bukan melalui slip tulisan tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com