Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 Tiga Pekan Terakhir Turun, Ini Penjelasan Menkes

Kompas.com - 23/11/2021, 10:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penurunan kuantitas vaksinasi Covid-19 terjadi pada tiga pekan terakhir.

Budi mengatakan, hal itu disebabkan oleh stok vaksin Covid-19 Sinovac yang mulai menurun.

"Kami juga melaporkan bahwa 3 minggu terakhir ini terjadi penurunan laju suntikan vaksin, yang tadinya konsisten di atas 2 juta ada penurunan," kata Budi dalam konferensi pers perkembangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/11/2021).

"Ini disebabkan ada beberapa hal, salah satunya adalah karena Sinovac vaksinnya sudah mulai menurun diganti oleh AstraZeneca dan Pfizer," ujar Budi. 

Baca juga: Stok Vaksin Habis, Vaksinasi Dosis Kedua di Puskesmas dan RS Banyumas Ditunda

Semua vaksin aman

Budi menegaskan, kedua vaksin tersebut memiliki keamanan yang sama dengan vaksin Sinovac, bahkan efikasinya lebih tinggi.

Karena itu pihaknya kembali mengajak semua masyarakat untuk segera mengambil suntikan vaksin dan tak perlu ragu dengan vaksin selain Sinovac.

Ia menuturkan, efek demam setelah divaksin merupakan sesuatu yang lumrah.

"AstraZeneca, Pfizer, Moderna memang ada demam, sama seperti kita waktu kecil divaksin cacar juga ada demam. Tidak usah khawatir, vaksin-vaksin ini terbukti aman, tidak usah ragu-ragu untuk segera divaksin," jelas dia.

Budi mengingatkan masyarakat yang belum menjalani vaksinasi agar segera mendapatkan suntikan vaksin. 

Sebab pihaknya berharap, gelombang baru Covid-19 yang saat ini menyerang Eropa tidak terjadi di Indonesia.

Baca juga: Belajar dari Lonjakan Covid-19 Eropa, Vaksin Saja Tidak Cukup

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Tren
Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

Tren
Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Tren
Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Tren
Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Tren
Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Profil Oxford United, Klub Bola Erick Thohir yang Promosi ke Championship

Profil Oxford United, Klub Bola Erick Thohir yang Promosi ke Championship

Tren
5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Polisi Ungkap Kendala Penangkapan Pelaku

5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Polisi Ungkap Kendala Penangkapan Pelaku

Tren
3 Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan Meninggal, 2 Teridentifikasi

3 Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan Meninggal, 2 Teridentifikasi

Tren
6 Hal Ini Dilarang Dilakukan Jemaah Haji di Tanah Suci, Apa Saja?

6 Hal Ini Dilarang Dilakukan Jemaah Haji di Tanah Suci, Apa Saja?

Tren
Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong, Tiga Orang Meninggal Dunia

Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong, Tiga Orang Meninggal Dunia

Tren
Alasan Yusril Ihza Mundur dari Ketua Umum PBB Setelah 16 Tahun Menjabat

Alasan Yusril Ihza Mundur dari Ketua Umum PBB Setelah 16 Tahun Menjabat

Tren
Kerap Berlari Disebut Sebabkan 'Runner's Face', Apa Itu?

Kerap Berlari Disebut Sebabkan "Runner's Face", Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com