Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cair Mulai Hari Ini, Cara Cek Kuota Internet Gratis Kemendikbud

Kompas.com - 11/11/2021, 15:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bantuan kuota internet Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Riset) bulan November mulai dicairkan pada hari ini, Kamis (11/11/2021).

Bantuan kuota internet gratis Kemendikbud tersebut cari setiap tanggal 11-15 setiap bulannya hingga November 2021.

Namun, belum aja kejelasan dari Kemendikbud Riset apakah program ini akan dilanjutkan atau tidak pada bulan berikutnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin) Kemendikbud Ristek Hasan Chabibie belum memberikan jawaban.

Bagi penerima bantuan yang belum mendapatkan kuota internet belajar pada hari pertama, masih ada waktu selama 4 hari untuk menunggu.

Kuota bantuan Kemendikbud Ristek ini akan berlaku selama 30 hari sejak diterima.

Berikut cara cek bantuan kuota internet dari berbagai provider:

  • Telkomsel: Melalui SMS dari Telkomsel atau dengan menghubungi *888# dan aplikasi MyTelkomsel.
  • Indosat: Melalui aplikasi myIM3 atau dengan menghubungi nomor USSD *123*075# lalu pilih nomor satu.
  • Tri: Dengan menghubungi nomor USSD *123*10*3# atau lewat aplikasi Bima+
  • XL dan Axis: Melalui nomor *123# lalu pilih info atau lewat aplikasi aplikasi myXL dan AxisNet.

Baca juga: Kuota Internet Gratis Kemendikbud Mulai Dicairkan Besok, Siapa Penerimanya?

Besaran bantuan kuota internet Kemendikbud

Besaran bantuan kuota internet Kemendikbud Ristek yang diberikan berbeda-beda sesuai dengan jenjang pendidikan.

Berikut rinciannya:

  • Siswa PAUD: 7 GB/bulan
  • Siswa SD, SMP, SMA: 10 GB/bulan
  • Pendidik PAUD, SD, SMP, SMA: 12 GB/bulan
  • Mahasiswa dan dosen: 15 GB/bulan

Setiap ponsel penerima bantuan bisa mendapatkan paling banyak tiga bantuan paket kuota data internet, dengan ID penerima bantuan yang berbeda.

Berbeda dari sebelumnya, keseluruhan kuota gratis itu merupakan kuota umum yang bisa digunakan untuk akses semua laman dan aplikasi.

Hanya saja, bantan kuota tersebut tidak dapat digunakan untuk membuka situs yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika serta situs atau aplikasi lain yang tercantum dalam http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id.

Selain itu, media sosial, game, dan aplikasi video juga tidak bisa dibuka dengan kuota internet Kemendikbud, seperti Periscope, Snackvideo, Facebook, Snapchat, Tinder, Tumblr, Twitter, Clash of Clans, Candy Crush, Garena AOV, Garena Free Fire, Tiktok, Viu, Netflix, dan Likee.

Penerima bantuan paket kuota data tahun 2021 ditentukan berdasarkan pengajuan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang sudah diverifikasi dan validasi (verval).

Proses verval dilakukan pada laman https://vervalponsel.data.kemdikbud.go.id untuk jenjang Pauddasmen (Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah).

Sementara jenjang Pendidikan Tinggi lewat laman https://kuotadikti.kemdikbud.go.id.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Dapat Bantuan Kuota Kemendikbud, Periode Spetember-November 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Tren
Bisa Gratis, Ini 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Bisa Gratis, Ini 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Tren
Fakta Jatuhnya Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Fakta Jatuhnya Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Tren
Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Tren
Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Tren
Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan 'No Viral No Justice'

Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan "No Viral No Justice"

Tren
Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Tren
Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Tren
Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Tren
Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Tren
Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com