Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Operasi Usus Buntu Memperlihatkan Boba yang Tak Bisa Dicerna

Kompas.com - 10/11/2021, 15:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video yang diklaim merupakan operasi usus buntu dengan boba yang tidak bisa dicerna beredar di media sosial Facebook.

Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan seseorang memakai pakaian menyerupai dokter yang membawa salah satu organ dalam.

Dia membelahnya menggunakan pisau, kemudian keluar butiran-butiran hitam seperti boba.

Dikonfirmasi kepada dokter spesialis penyakit dalam diketahui video itu bukanlah operasi usus buntu. Selain itu yang keluar juga bukan boba.

Boba yaitu bola tapioka berstruktur kenyal, dan terdapat dalam minuman atau makanan.

Narasi yang beredar

Informasi operasi usus buntu yang memperlihatkan butiran-butiran hitam yang disebut boba tersebut diunggah oleh akun ini di Facebook.

Berikut narasinya:

"Operasi usus buntu korban boba yg nyangkut dan ngga bisa dicerna"


Tangkapan layar postingan operasi usus buntu yang mengeluarkan bobaFacebook Tangkapan layar postingan operasi usus buntu yang mengeluarkan boba

Konfirmasi Kompas.com

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa video tersebut hoaks (tidak benar), karena itu bukanlah gambar usus buntu.

"Betul (ini hoaks). Ini bukan gambar usus buntu," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (4/11/2021).

Selain itu yang tampak di video tersebut menurutnya adalah kandung empedu. 

"Tampaknya ini dari kandung empedu dan yang keluar juga batu bukan boba," tuturnya.

Saat disinggung terkait boba, Ari mengatakan bahwa boba bisa dicerna oleh tubuh. Disarankan untuk mengunyah boba sebelum menelannya.

"Boba bisa dicerna di usus," kata Ari.

Hal senada juga diungkapkan oleh dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi di RS MMC, Erni Juwita Nelwan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com