Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Operasi Usus Buntu Memperlihatkan Boba yang Tak Bisa Dicerna

Kompas.com - 10/11/2021, 15:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Menurutnya boba bisa dicerna oleh tubuh.

"Sebenarnya boba itu tepung ya. Agak aneh kalau sampai tidak tercerna begitu. Dia kan tidak diawetkan," kata Erni kepada Kompas.com, Kamis (4/11/2021).

Selain itu, Erni mengatakan, seharusnya boba yang sudah ditelan tidak menggumpal.

"Harusnya malah enggak bisa sampai gumpal ya. Kecuali kandungan bobanya bukan tepung," kata dia.

Sementara itu, dari penelusuran Kompas.com, video tersebut juga pernah viral pada awal 2020.

Melansir pemberitaan Kompas.com, Ari Fahrial Syam menegaskan bahwa yang di dalam kantung empedu tersebut bukanlah boba, melainkan batu empedu.

Menurut Ari, batu kantung empedu termasuk salah satu gejala utama peradangan empedu. Gejala tersebut dapat berupa nyeri perut yang teramat sangat, misal dengan tiba-tiba atau kronis.

Ari menjelaskan nyeri ulu hati juga dapat disebabkan karena masalah di kantung empedu, seperti adanya batu pada kantung tersebut.

"Jika dianalisis lebih lanjut, batu kantung empedu terdiri dari batu kolesterol dan batu pigmen," kata dia.

Orang dengan batu empedu akan merasakan nyeri yang berlangsung beberapa saat dan berulang atau kolik bilier.

Biasanya nyeri tersebut dapat menjalar ke punggung belakang.

Sementara itu, peradangan pada kantung empedu (karena adanya batu empedu) yang berlangsung tiba-tiba atau akut, dapat merupakan ciri peradangan ringan atau peradangan berat.

"Pada kondisi yang berat, infeksi bisa saja selain mengenai kandungan empedu juga bisa mengenai pankreas, bahkan bisa terjadi infeksi luas dan sistemik yang dapat membahayakan jiwa," imbuh dia.

Kesimpulan

Tidak benar jika video tersebut disebut operasi usus buntu dan yang keluar bukan boba.

Boba yang dimakan bisa dicerna tubuh dan tidak menggumpal atau tetap menjadi bentuk kelereng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com