"Burung sangat rentan terhadap perubahan, dan mereka adalah indikator yang sangat baik tentang apa yang terjadi di sekitar mereka di lingkungan fisik mereka," kata Farnsworth.
Hal ini membuat burung menjadi bagian yang sangat penting dalam memahami dampak perubahan iklim yang semakin meningkat.
Kristen Covino, asisten profesor biologi di Loyola Marymount University di Los Angeles, dan penulis utama studi warbler, mengatakan, temuan tersebut telah diterima dalam komunitas ornitologi sebagai contoh lain dari efek pemanasan global.
“Itu konsensus umum. Pada beberapa spesies, perubahan yang terjadi dalam waktu migrasi bertepatan dengan perubahan kondisi lingkungan,” ujar Covino.
Sementara itu, beberapa penelitian lain telah mengungkap hubungan langsung antara burung dan perubahan iklim.
Dalam sebuah studi terpisah yang diterbitkan pada Desember 2019, para ilmuwan menemukan bahwa ukuran burung semakin menyusut, bersamaan dengan suhu planet yang semakin menghangat.
Pada awal 2019, para peneliti menemukan penurunan dramatis dalam populasi burung di Amerika Serikat dan Kanada sejak 1970, dan memasukkan perubahan iklim di antara penyebab penurunan yang mengejutkan itu.
Secara terpisah, National Audubon Society menemukan bahwa dua pertiga burung Amerika Utara menghadapi risiko kepunahan akibat pemanasan global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.