KOMPAS.com - Mengamati burung beserta perilakunya ternyata dapat memberi petunjuk bagi ilmuwan untuk memahami dampak terjadinya perubahan iklim.
Melansir AFP, Sabtu (6/11/2021), pengamatan burung itu salah satunya dilakukan oleh para peneliti dari Abisko Research Station yang bertempat di sisi utara Swedia.
Para peneliti menangkap, menimbang, dan mengukur burung, serta melacak pola migrasi mereka saat musim dingin, untuk melihat dampak perubahan iklim dan perubahan pola cuaca terhadap pergerakan burung-burung di kawasan tersebut.
Baca juga: Studi: Perubahan Iklim Ternyata Berdampak pada Berubahnya Warna Bunga
VIDEO: ???????? Birds help scientists see #climatechange impacts
Scientists working above the Arctic Circle in #Sweden catch, weigh and measure #birds and track their winter migrations to see what impact climate change and changing weather are having on their movements
— AFP News Agency (@AFP) November 6, 2021
???? @_Tom_Little pic.twitter.com/KraMUT18Z0
Salah seorang peneliti Abisko Research Station, Keith Larson, mengatakan, hasil pengamatan terhadap burung-burung itu mengungkap dampak perubahan iklim.
Ia menyebutkan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh para peneliti, diketahui bahwa burung-burung bermigrasi lebih awal dibanding 30 tahun yang lalu.
"Mereka tiba lebih awal di musim semi daripada yang mereka lakukan, katakanlah tiga dekade lalu," ujar Larson.
Untuk diketahui, pola umum migrasi burung di belahan Bumi utara adalah terbang ke utara di musim semi untuk berkembang biak di musim panas beriklim sedang.
Mereka kembali bermigrasi ketika musim gugur tiba untuk menuju ke daerah yang lebih hangat di selatan.
Larson dan rekan-rekannya mengukur bobot, bentang sayap, serta mencatat usia dan jenis kelamin burung yang mereka tangkap di kawasan sebelah atas Arctic Circle.
Para peneliti itu juga memasang cincin pada kaki burung-burung tersebut untuk melacak pergerakan mereka.
Baca juga: Riset: Cuaca Ekstrem, Perubahan Iklim dan Badai yang Semakin Kuat
Perubahan pola migrasi burung yang terindikasi akibat perubahan iklim telah menjadi subjek penelitian penting bagi para ornitologis selama beberapa tahun belakangan ini.
Melansir NBC News, 22 Februari 2020, perubahan pola migrasi ini salah satunya teramati pada burung warbler biru leher hitam yang memiliki nama Latin Setophaga caerulescens.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal The Auk: Ornithological Advances pada 2020, pola migrasi burung penyanyi mungil ini perlahan tapi pasti mengalami perubahan dalam 50 tahun terakhir.
Waktu migrasi burung tersebut semakin maju dengan migrasi musim semi terjadi sekitar satu hari lebih awal per dekade.
Andrew Farnsworth, peneliti di Cornell Lab of Ornithology, mengatakan, burung merupakan satwa yang peka terhadap perubahan lingkungan.
"Burung sangat rentan terhadap perubahan, dan mereka adalah indikator yang sangat baik tentang apa yang terjadi di sekitar mereka di lingkungan fisik mereka," kata Farnsworth.
Hal ini membuat burung menjadi bagian yang sangat penting dalam memahami dampak perubahan iklim yang semakin meningkat.
Kristen Covino, asisten profesor biologi di Loyola Marymount University di Los Angeles, dan penulis utama studi warbler, mengatakan, temuan tersebut telah diterima dalam komunitas ornitologi sebagai contoh lain dari efek pemanasan global.
“Itu konsensus umum. Pada beberapa spesies, perubahan yang terjadi dalam waktu migrasi bertepatan dengan perubahan kondisi lingkungan,” ujar Covino.
Sementara itu, beberapa penelitian lain telah mengungkap hubungan langsung antara burung dan perubahan iklim.
Dalam sebuah studi terpisah yang diterbitkan pada Desember 2019, para ilmuwan menemukan bahwa ukuran burung semakin menyusut, bersamaan dengan suhu planet yang semakin menghangat.
Pada awal 2019, para peneliti menemukan penurunan dramatis dalam populasi burung di Amerika Serikat dan Kanada sejak 1970, dan memasukkan perubahan iklim di antara penyebab penurunan yang mengejutkan itu.
Secara terpisah, National Audubon Society menemukan bahwa dua pertiga burung Amerika Utara menghadapi risiko kepunahan akibat pemanasan global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.