Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Perubahan Iklim Ternyata Berdampak pada Berubahnya Warna Bunga

Kompas.com - 14/12/2020, 07:05 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perubahan iklim yang terjadi saat ini tidak hanya menyebabkan cuaca ekstrem yang sulit ditebak. 

Seperti di satu wilayah, bisa terjadi hujan terus-menerus yang disertai dengan angin kencang dan menyebabkan banjir.

Sementara di wilayah lain terjadi kemarau berkepanjangan hingga menyebabkan warga kekurangan air. 

Namun perubahan iklim juga turut berdampak pada berubahnya warna bunga-bunga. 

Respons tumbuhan terhadap perubahan iklim

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Current Biology menyebutkan, pigmentasi ultraviolet (UV) bunga tertentu telah mulai berubah.

Hal itu sebagai respons tumbuhan terhadap krisis iklim dan menipisnya lapisan ozon.

Fenomena ini bukan sesuatu yang akan mudah terlihat oleh mata manusia, sebab bunga bergantung pada pola UV masing-masing untuk menarik penyerbuk.

Namun jika pola ini berubah, akan berdampak serius pada kemampuan tanaman untuk bereproduksi.

"Ini berimplikasi pada reproduksi tanaman dari bunga liar dan spesies tanaman peliharaan yang mempunyai pola bunga UV seperti kanola dan bunga matahari," ujar rekan penulis studi dan ilmuwan Clemson University Matthew Koski seperti dikutip dari EcoWatch, Sabtu (13/12/2020).

Warna bunga UV yang berubah, lanjut dia, berpotensi mengganggu penyerbukan.

Baca juga: Riset: Cuaca Ekstrem, Perubahan Iklim dan Badai yang Semakin Kuat

Pigmentasi UV

Koski dan timnya melakukan perjalanan ke Eropa, Australia, dan Amerika Utara untuk mengumpulkan spesimen tanaman yang berasal dari tahun 1940-an hingga 2017.

Secara keseluruhan, teramati setidaknya 1.238 spesimen untuk melihat pigmentasi UV merespons perubahan pada paparan sinar UV dan suhu.

Secara keseluruhan, ditemukan bahwa pigmentasi UV meningkat dua persen setiap tahunnya. Hal tersebut masuk akal karena bunga menggunakan pigmen UV untuk melindungi serbuk sari dari radiasi.

Dalam studi sebelumnya, mengungkapkan bahwa bunga yang berada di daerah dengan lebih banyak paparan UV seperti dataran tinggi, mempunyai lebih banyak pigmen UV.

Temuan ini cocok dengan prediksi para peneliti, bunga akan berevolusi untuk menghasilkan lebih banyak pigmen karena tingkat ozon menurun dan paparan radiasi UV meningkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti BRIN Jelajahi Palung Jawa, Apa yang Ditemukan?

Peneliti BRIN Jelajahi Palung Jawa, Apa yang Ditemukan?

Tren
Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Lelah

Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Lelah

Tren
Calon Pengantin Wajib Ikut Bimbingan Perkawinan Mulai Akhir Juli 2024

Calon Pengantin Wajib Ikut Bimbingan Perkawinan Mulai Akhir Juli 2024

Tren
Jepang Tarik Produk Suplemen Penurun Kolesterol Usai Sebabkan 2 Orang Meninggal

Jepang Tarik Produk Suplemen Penurun Kolesterol Usai Sebabkan 2 Orang Meninggal

Tren
Peran Harvey Moeis dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Peran Harvey Moeis dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Tren
Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Tren
Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Tren
Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Tren
Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Tren
Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Tren
Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Tren
Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Tren
Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Tren
Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan 'Crazy Rich' PIK Helena Lim

Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan "Crazy Rich" PIK Helena Lim

Tren
Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com