Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Plat Tjipetir dari Sukabumi, Tersebar di Banyak Pantai di Eropa

Kompas.com - 03/10/2021, 14:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Ini digunakan pada barang-barang dari tambalan gigi, bola golf, hingga kabeh bawah air. Bahan ini menunjukkan ketahanan luar biasa saat terkena air.

Pabrik gutta-percha atau dikenal dengan getah perca Tjipetir pernah mengalami masa kejayannya saat zaman kolonial Belanda.

Bahan baku lempengan karet tersebut ternyata sudah merambah pasar internasional.

Pohon karet di Sukabumi pertama kali ditanam tahun 1887 oleh Belanda dan butuh 10-14 tahun sebelum bisa dipanen.

Pencarian terus dilakukan, tidak tahu harus berbuat apa, Wiliams meluncurkan halaman Facebook berjudul “Misteri Tjipetir”, dan berharap menemukan jawabannya.

Sementara itu, sejumlah orang Eropa menemukan papan yang sama di sepanjang pantai Norwegia, Swedia, Belanda, Denmark, Jerman, Perancis, Spanyol, dan Inggris.

Penemu balok-balok tersebut saling bertukar informasi, dan satu teori populer melibatkan Titanic, dengan beberapa orang berspekulasi mungkin plat-plat tersebut dari Titanic yang membawa produk tersebut saat tenggelam.

“Ada sebuah kapal yang tenggelam di Isle of Scilly 100 tahun yang lalu yang menurut kami mungkin,” ujar ahli konservasi Steve Trewhella.

Baca juga: Mesir Temukan 100 Peti Mati Berisi Mumi yang Terkubur 2.500 Tahun Lalu

Teori terbaru

Pada 2013, dua orang bergabung dalam pencarian dan menambahkan informasi penting.

Para detektif menyampaikan kabar tentang sebuah kapal Jepang bernama Miyazaki Maru, telah membawa ratusan hingga ribuan papan gutta percha.

Sebagai informasi, kapal Miyazaki Maru dibangun pada 1909 di Kobe, Jepang.

Kapal laut sebesar 8.520 ton ini tenggelam pada 31 Mei 1917 dalam perjalanan dari Yokohama ke London, dengan muatan penuh penumpang dan kargo.

Kapal ini tenggelam 150 mil di sebelah barat Kepulauan Scilly sebab sebuah kapal selam U-88 Jerman menyerang kapal itu, dan peristiwa ini menewaskan delapan orang.

Teori terbaru menarik perhatian seorang pejabat Inggris, yang turut menyimpukan bahwa papan misterius ini berasal dari kapal Jepang, tapi masih dilakukan penelitian untuk menemukan pemiliknya.

Terapung ratusan tahun

Dituliskan BBC, Ahli Kelautan Curtis Ebbesmeyer, yang mengkhususkan diri dalam melacak kapar, menyampaikan blok Tjipetir mungkin terdampar di pantai selama berabad-abad.

“Berdasarkan temuan sejauh ini, mereka jelas dimasukkan ke dalam sirkulasi hemispheric ocean. Hanya butuh waktu 25 tahun bagi flotsam untuk mengelilingi dunia, dan mereka mungkin sudah cukup lama mengelilingi dunia tiga kali,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Israel Ramai-ramai Rusak Bantuan Indomie untuk Warga Gaza, AS dan Inggris Murka

Warga Israel Ramai-ramai Rusak Bantuan Indomie untuk Warga Gaza, AS dan Inggris Murka

Tren
Mengapa DM Instagram Tidak Bisa Dibuka? Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa DM Instagram Tidak Bisa Dibuka? Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Cara Beli dan Harga Tiket Indonesia Vs Irak dan Filipina Kualifikasi Piala Dunia 2026

Cara Beli dan Harga Tiket Indonesia Vs Irak dan Filipina Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Obat China Dinilai Ampuh Atasi Masalah Kesehatan, Ini Menurut BPOM

Obat China Dinilai Ampuh Atasi Masalah Kesehatan, Ini Menurut BPOM

Tren
Resmi Dilantik, Berikut Profil dan Kekayaan PM Singapura Lawrence Wong

Resmi Dilantik, Berikut Profil dan Kekayaan PM Singapura Lawrence Wong

Tren
Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Tren
Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Tren
Ban 'Botak' Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Ban "Botak" Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

Tren
Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Tren
Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Tren
Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com