Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

How to Learn Philosophy from My Dog

Kompas.com - 03/10/2021, 11:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH sukses menulis buku berjudul The Art of Failing maka doktor ilmu filsafat yang bermukim di London, Anthony McGowan lanjut menulis buku berjudul How to Teach Philosophy to Your Dog.

Buku kaliber best seller itu berkisah pengalaman McGowan mengajarkan filsafat Plato, Aristoteles, Kant, Schopenhauer dan lain-lain kepada anjing bernama Monty.

Saya tidak bisa bertanya kepada Monty mengenai apakah dia mengerti apa yang diajarkan oleh McGowan kepada anjing bermarga Maltese Terrier itu akibat saya tidak mengerti bahasa Monty.

Namun kebetulan Ibu Ayla punya seekor anjing bernama Ceko. Nah dari Ceko inilah saya bisa banyak belajar tentang apa yang disebut sebagai filsafat.

Maka saya menulis bukan buku tetapi naskah berjudul How to Learn Philosophy from My Dog yang sedang anda baca ini.

Mongreal

Pertama saya mohon maaf menyebut Ceko sebagai My Dog padahal Ceko sebenarnya Ibu Alya’s Dog.

Kemudian mohon maaf bahwa saya tidak tahu etnis Ceko yang diselamatkan oleh Ibu Ayla dari para penggemar makan anjing sama sekali tidak punya sertifikat ras.

Banyak yang bilang bahwa Ceko adalah mongrel yang berkeliaran di jalan.

Justru karena Ceko anjing yang lazim berkeliaran di jalan maka Ceko lebih dekat ke kenyataan kehidupan ketimbang anjing-anjing bersertifikat ras yang hidup terkurung di dalam rumah kelas elit.

Dari Ceko yang hidup di Jakarta saya dapat lebih belajar filsafat kehidupan ketimbang dari Monty yang hidup di London.

Pelajaran

Cukup banyak saya bisa belajar filsafat dari Ceko ketimbang Monty atau Plato yang saya tidak pernah jumpa secara ragawi.

Misalnya, saya belajar dari Ceko bahwa pada hakikatnya manusia membutuhkan rasa dibutuhkan.

Saya belajar filsafat kasih-sayang dari Ceko tentang bagaimana Ceko senantiasa sedih apabila Ibu Ayla akan pergi meninggalkan Ceko di rumah untuk melakukan kegiatan di luar rumah.

Dan saya belajar filsafat kasih-sayang dari Ceko yang meloncat-loncat sebagai ungkapan rasa riang-gembira menyambut kedatangan Ibu Ayla kembali ke rumah.

Saya juga mengamati sikap Ibu Ayla yang senantiasa merasa bahagia bahwa kedatangannya disambut oleh Ceko secara luar biasa riang-gembira pertanda kebahagiaan meluap-luap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com