Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Negara yang Bakal Suntikkan Booster Vaksin Covid-19, Untuk Siapa Saja?

Kompas.com - 04/09/2021, 16:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Lalu bagi yang imunnya lemah, booster vaksin Covid-19 harus diberikan setelah dua bulan. Sistem kekebalan dapat dilemahkan oleh beberapa penyakit, atau oleh perawatan untuk penyakit seperti kanker.

Negeri Singa itu telah beralih ke strategi hidup berdampingan dengan virus corona, alih-alih secara teratur memberlakukan lockdown.

Baca juga: Singapura Akan Suntikkan Booster Vaksin Covid-19 ke Orang Tua dan Imunitas Lemah

 

Lebih dari 80 persen populasi sudah divaksin dosis penuh, tetapi para pejabat mengatakan, pelonggaran pembatasan domestik dan pembukaan perbatasan hanya akan dilakukan secara bertahap.

Kasus corona di Singapura mengalami peningkatan stabil dalam beberapa pekan terakhir, dan sekarang melaporkan lebih dari 100 kasus per hari. Namun, secara umum dampak kasus Covid-19 di Singapura tergolong ringan, dengan sekitar 68.000 infeksi dan 55 kematian.

 

Thailand

Pada bulan Juli silam, Thailand menjadi negara pertama di dunia yang mencampur vaksin buatan China dan vaksin yang dikembangkan Barat. Ini dilakukan menyusul lonjakan angka kasus dan kematian saat pemerintah mereka berjuang mengamankan pasokan vaksin.

Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan vaksin Covid-19 Sinovac yang diikuti oleh AstraZeneca menunjukkan tanda aman. Selain itu, kombinasi vaksin berhasil meningkatkan kekebalan di antara 1,5 juta warga pertama yang menerimanya.

"Formula silang telah disuntikkan ke lebih dari 1,5 juta orang dan itu aman. Tolong jangan katakan hal-hal yang akan menimbulkan kekhawatiran," kata pejabat kesehatan senior Supakit Sirilak pada konferensi pers dikutip Kompas.com, Jumat (3/9/2021).

Thailand, yang telah memproduksi vaksin AstraZeneca, tidak akan lagi memberikan dua dosis CoronaVac dari Sinovac. Hanya 13 persen dari 66 juta populasi Thailand yang telah divaksinasi dua dosis.

Sebagian besar dari 1,2 juta penularan dan 12.103 kematian akibat virus corona yang terjadi setelah April tahun ini disebabkan oleh varian Alpha dan Delta yang sangat menular.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan Thailand mengklaim kombinasi Sinovac-AstraZeneca terbukti meningkatkan kekebalan ke tingkat yang sama dengan dua suntikan AstraZeneca.

Artinya target vaksinasi di negara tersebut dapat diselesaikan lebih cepat karena jarak dua dosis yang lebih pendek. Formula tersebut akan digunakan untuk sebagian besar vaksinasi di Thailand, kata Sekretaris Tetap Kesehatan Masyarakat, Kiatiphum Wongrajit.

Nantinya, dosis booster diberikan kepada tiga juta orang yang telah menerima dua suntikan Sinovac, menggunakan jenis vaksin yang berbeda.

"Kemungkinan di bulan September ini," kata menteri kesehatan Anutin Charnvirakul.

Baca juga: Campuran Vaksin Sinovac dan AstraZeneca Aman di Thailand, 1,5 Juta Orang Sudah Disuntik

Anutin meminta anggota parlemen untuk tidak mengkritik vaksin Sinovac untuk melindungi warga Thailand dan menghindari kerusakan hubungan diplomatik dengan China.

Sebelumnya diberitakan bahwa efektivitas vaksin Sinovac sempat menimbulkan kekhawatiran di beberapa negara, terutama untuk menghadapi varian Delta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com