Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Negara yang Bakal Suntikkan Booster Vaksin Covid-19, Untuk Siapa Saja?

Kompas.com - 04/09/2021, 16:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah negara mulai mempertimbangkan untuk menyuntikkan vaksin booster atau suntikan tambahan untuk meningkatkan daya imun tubuh terhadap virus Covid-19.

Suntikan tambahan ini digaungkan oleh sejumlah negara untuk meningkatkan perlindungan bagi warganya selama pandemi.

Di sisi lain, World Health Organization (WHO) telah berulang kali menyerukan negara-negara kaya untuk berbuat lebih banyak dengan membantu meningkatkan akses negara berkembang pada vaksin Covid-19.

Kesenjangan distribusi vaksin global makin terpampang nyata lantaran baru sekitar 1,8 persen orang di Afrika yang divaksinasi dua dosis. Menurut Our World in Data, angka ini jauh berbeda dibandingkan dengan di Uni Eropa dan AS yang telah mencapai sekitar 50 persen.

WHO berpendapat bahwa tidak ada yang aman dari Covid-19 sampai semua orang di muka bumi aman. Sebab, semakin lama dan semakin luas virus menyebar, semakin besar peluang munculnya varian baru.

Krisis global akan semakin panjang sebelum pandemi benar-benar berakhir.

Penasihat khusus WHO, Dr Bruce Aylward, mengatakan penundaan booster vaksin Covid-19 itu adalah bentuk seruan kepada negara kaya agar menahan kebijakan mereka.

"Sampai dan kecuali kita membuat seluruh dunia mendapatkannya (vaksin Covid-19) dalam perang melawan pandemi. Seperti yang telah kita lihat dari munculnya varian demi varian (Covid-19), kita tidak bisa keluar darinya, kecuali seluruh dunia keluar darinya bersama-sama,” kata Aylward.

Meski begitu, beberapa negara tetap keukeuh merancang penyuntikan booster vaksin Covid-19, termasuk mencampur kombinasi vaksin bagi warga mereka.

Baca juga: WHO Minta Negara Kaya Dunia Tunda Program Booster Vaksin Covid-19

Negara mana sajakah itu? Untuk siapa vaksin tambahan itu ditujukan?

Singapura

Mengikuti langkah sejumlah negara, Singapura mengumumkan rencana pemberian boostervaksin Covid-19 untuk menghadapi wabah baru yang didorong oleh varian Delta.

Menurut para pejabat terkait pada Jumat (3/9/2021), hal ini dilakukan karena kasus Covid-19 di Singapura masih meningkat meskipun tingkat vaksinasi juga tinggi.

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan bahwa komite ahli telah merekomendasikan dosis ketiga untuk orang berusia 60 tahun ke atas dan yang memiliki sistem kekebalan lemah.

Dikutip dari AFP, Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menggambarkan keputusan itu sebagai "langkah pencegahan sebelum antibodi semakin berkurang".

Untuk usia di atas 60-an, vaksin booster dapat diberikan 6-9 bulan setelah dosis kedua, yang berarti paling cepat bulan ini bagi sebagian orang, kata Ong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com