Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Pertimbangkan Suntik Booster Vaksin Covid-19 5 Bulan Sekali

Kompas.com - 29/08/2021, 00:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

 

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden pada Jumat (27/8/2021) mempertimbangkan untuk menyaratkan penggunaan suntikan booster vaksin Covid-19 setiap 5 bulan sekali.

Biden mendiskusikan dengan Dr Anthony Fauci untuk mempercepat jangka waktu suntik booster vaksin Covid-18 dari yang sebelumnya 8 bulan sekali, seperti yang diwartakan New York Post pada Jumat (27/8/2021).

Baca juga: Polemik Booster Vaksin Covid-19 AS Berlanjut, Perdebatan Makin Intens

“Pertanyaan yang diajukan adalah haruskah itu lebih pendek dari 8 bulan? Haruskah hanya 5 bulan? Itu sedang dibahas. Saya berbicara dengan Dr Fauci pagi ini tentang itu,” kata Biden di Ruang Oval saat kunjungan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

Biden mengatakan pada Jumat bahwa suntikan booster vaksin Covid-19 untuk orang Amerika akan dimulai pada 20 September, sambil menunggu persetujuan dari FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan komite ahli luar CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit).

Baca juga: AS Diharap Beri Rekomendasi Pemberian Booster Vaksin Covid-19

Presiden AS ini belum mengatakan apa yang direkomendasikan oleh Fauci, pakar penyakit menular pemerintah, mengenai waktu suntikan booster vaksin.

Sementara itu, Israel mulai memberikan suntikan booster vaksin Covid-19 kepada warga lanjut usia pada Juli, menolak permintaan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk "moratorium booster".

WHO serukan moratorium agar "negara dunia ketiga" bisa mendapatkan vaksin Covid-19 dan mengurangi kemungkinan mutasi baru dan lebih menular.

Baca juga: Kontroversi Suntikan Booster Covid-19 untuk Negara Maju

Menurut data CDC, 73,5 persen orang dewasa AS telah mendapatkan setidaknya satu dosis suntikan vaksin Covid-19 dan 62,8 persen vaksinasi penuh.

Vaksin Covid-19 secara dramatis menurunkan risiko gejala serius, rawat inap, dan kematian.

Namun tingkat vaksinasi yang tinggi tidak menghentikan lonjakan kasus virus varian Delta, dengan rata-rata harian lebih dari 156.000 kasus baru Covid-19 di AS pada pekan lalu, sesuai dengan tingkat kasus pada akhir Januari.

Baca juga: WHO Minta Negara Kaya Dunia Tunda Program Booster Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com