Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Negara yang Bakal Suntikkan Booster Vaksin Covid-19, Untuk Siapa Saja?

Kompas.com - 04/09/2021, 16:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Amerika Serikat

Di Negeri Paman Sam, perdebatan soal pemberian booster vaksin sudah memanas sejak lama.

Diansir dari New York Post, Presiden AS Joe Biden mendiskusikan dengan pakar penyakit menular pemerintah, Dr Anthony Fauci untuk mempercepat jangka waktu suntik booster vaksin Covid-18 dari yang sebelumnya 8 bulan sekali.

Bahkan pada Jumat (27/8/2021), Biden sedang mempertimbangkan untuk mensyaratkan penggunaan suntikan booster vaksin Covid-19 menjadi lebih cepat, yakni setiap 5 bulan sekali.

Suntikan booster vaksin Covid-19 untuk orang Amerika akan dimulai pada 20 September, sambil menunggu persetujuan dari FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan komite ahli luar CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit).

Mengenai waktu suntikan booster vaksin, Biden belum membeberkan apa saja rekomendasi dokter Fauci.

Menurut data CDC, 73,5 persen orang dewasa AS telah mendapatkan setidaknya satu dosis suntikan vaksin Covid-19 dan 62,8 persen vaksinasi penuh. Vaksin Covid-19 secara dramatis menurunkan risiko gejala serius, rawat inap, dan kematian.

Namun tingkat vaksinasi yang tinggi tidak menghentikan lonjakan kasus virus varian Delta, dengan rata-rata harian lebih dari 156.000 kasus baru Covid-19 di AS pada pekan lalu, sesuai dengan tingkat kasus pada akhir Januari.

Baca juga: Biden Pertimbangkan Suntik Booster Vaksin Covid-19 5 Bulan Sekali

Jepang

Tak hanya Amerika Serikat dan Singapura, Jepang juga tengah mencari kemungkinan untuk mencampur vaksin AstraZeneca dengan vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi lain.

Sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (29/8/2021), Jepang telah mengandalkan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna untuk program vaksinasinya.

Lalu pada Juli, Tokyo menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca dan mengamankan dua juta dosis dari vaksin tersebut.

Kepala program vaksinasi nasional, Taro Kono, mengatakan kepada saluran Fuji TV bahwa dia telah meminta Kementerian Kesehatan Jepang untuk menggabungkan dua vaksin yang berbeda.

“Vaksin AstraZeneca untuk dosis pertama dan vaksin Pfizer untuk dosis kedua. Atau AstraZeneca sebagai dosis pertama dan Moderna sebagai dosis kedua,” kata Kono.

Jika disetujui, Kono mengatakan program tersebut dapat mempercepat kampanye vaksinasi nasional karena memperpendek interval antara suntikan pertama dan kedua.

Baca juga: Percepat Vaksinasi, Jepang Cari Kemungkinan Campur Dua Vaksin Berbeda

 

Sebelumnya, Kono juga menyatakan akan ada vaksinasi dosis ketiga (booster) tahun 2022 mendatang. Pihaknya berharap setidaknya 80 persen anak muda Jepang divaksinasi.

Dalam sebuah percakapan, Menteri Kono mengomentari perlunya vaksinasi dosis ketiga, yang disebut "vaksinasi booster."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com