KOMPAS.com - Kehadiran buah hati dalam keluarga memang menjadi salah satu momen membahagiakan.
Namun, perasaan cemas, stres, dan perubahan suasana hati yang biasanya dikenal dengan sindrom baby blues, kemungkinan dialami oleh sebagian ibu setelah melahirkan.
Baby blues adalah gangguan suasana hati yang dialami ibu setelah melahirkan.
Hal ini menjadi bagian umum dari transisi banyak orang tua baru untuk hidup dengan bayi.
Biasanya menyerang beberapa hari setelah persalinan dengan periode waktu yang singkat.
Setelah melahirkan, tubuh akan mengalami fluktuasi hormonal, termasuk menyusutkan rahim kembali ke ukuran normal dan peningkatan laktasi.
Melansir Healthline, perubahan hormonal juga dapat memengaruhi kondisi pikiran ibu pascamelahirkan.
Periode pascapersalinan biasanya membuat waktu tidur orang tua tidak teratur dan mengalami perubahan besar dalam rutinitas serta gaya hidup.
Baca juga: Cara Mendaftarkan Bayi Baru Lahir jadi Peserta BPJS Kesehatan
Kebanyakan gejala baby blues mulai muncul 2-4 hari setelah bayi lahir.
Sebagian besar baby blues hilang dengan sendirinya, dalam 10-14 hari pascapersalinan.
Baby blues tidak bertahan lebih dari 2 minggu. Jika melebihi waktu ini dan sindrom tidak membaik, disarankan untuk menghubungi dokter.
Adapun gejalanya meliputi:
Baca juga: 8 Manfaat Lain Baby Oil Selain sebagai Pelembap Kulit Bayi
Seseorang hanya perlu menyesuaikan diri dengan peran baru dan rutinitas dengan bayinya.
Penting untuk menjaga diri sebaik mungkin saat berada di fase pascapersalinan, dengan menemukan hal-hal yang membuat merasa lebih baik selama masa transisi ini agar dapat membantu menemukan normal baru sedikit lebih cepat.
Adapun beberapa yang dapat dilakukan yaitu: