Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Jakarta dan Depok Terasa Dingin? Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 22/06/2021, 06:25 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah netizen di media sosial TikTok mengungkapkan mengenai suhu udara di Depok dan Jakarta yang terasa lebih dingin.

Unggahan tersebut salah satunya diunggah oleh akun tikTok @_glgp.

“Sejuk2 gimana gitu,” tulisnya sembari melampirkan sebuah video yang menyertakan narasi:

“Kalian ngerasain juga ga si Kalo cuaca di Jakarta / Depok Skrg Kaya berubah jadi aga dingin gitu dri pagi s/d malem? Trus kaya ada kabut tipis2 gitu, apa Cuma gua yg ngerasain ya”

@_glgp

Sejuk² gimana gitu #xyzbca #foryoupage #foryou #fyp?

? original sound - Dyna Evasive????????

Hingga kini unggahan tersebut telah disukai lebih dari 43.900 pengguna dan mendapat lebih dari 6.600 komentar.

Sejumlah warganet yang mengomentari unggahan tersebut juga mengatakan hal serupa.

“Jakarta kalo malem emang dingin terus tapi kemarin malem dingin parah,” tulis akun Ptrx.

“Iya njir bnr Jakarta dingin bngt,” tulis akun Cancer21.

Baca juga: Ramai soal Suhu Dingin di Sejumlah Daerah, Kapan Akan Berakhir?

Penjelasan BMKG

Terkait kondisi Jakarta yang dingin tersebut, Kompas.com menghubungi Achmad Rifani selaku Prakirawan Cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Ahmad menjelaskan, apabila ditarik mundur ke beberapa hari terakhir, kondisi cuaca di Jabodetabek memang cenderung hujan sepanjang siang-malam dan berawan cukup tebal sepanjang hari.

“Kondisi ini yang menyebabkan suhu udara menjadi lebih dingin dari biasanya,” ujar dia, Senin (21/6/2021).

Akan tetapi, menurutnya, berdasarkan data historis observasi yang ada, suhu rendah tersebut masih dalam kategori normal.

 

Suhu Jakarta

Adapun belakangan suhu di wilayah Jakarta yang tercatat dari pengamatan di Stasiun pengamatan cuaca BMKG di Kemayoran suhu minimal sejak tanggal 18-21 Juni berkisar di antara 24,2 sampai 26,0 derajat celsius.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto juga menjelaskan bahwa suhu yang dirasa dingin ini lebih dikarenakan kondisi hujan yang terjadi.

Ia menjelaskan, sejauh ini peralatan BMKG di sekitar Depo, mencatat suhu udara yang cukup rendah.

“Peralatan BMKG disekitar Depok mencatat suhu udara yang cukup rendah dalam dua hari terakhir, yaitu berkisar 22-23 derajat celsius,”ujar Indra saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/6/2021).

Indra mengatakan, kondisi yang cukup rendah tersebut menurutnya dipengaruhi oleh hujan yang turun sehingga menyebabkan suhu udara lebih rendah dari biasanya.

“Suhu 22-23 derajat celsius tersebut terutama pada sore dan malam atau pagi hari,” terang Indra.

Baca juga: Musim Kemarau tapi Hujan Masih Turun, Ini Penjelasan BMKG

Kemarau, tapi tetap hujan

Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia seharusnya mengalami periode musim kemarau.

Akan tetapi, kenyataannya belakangan hujan turun di sejumlah wilayah, terutama di Pulau Jawa, dengan intensitas yang beragam mulai ringan hingga deras.

Indra menjelaskan, hujan yang masih turun saat ini, dari analisis BMKG, disebabkan oleh adanya aliran massa udara lembap dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia khususnya bagian barat.

“Hal ini diindikasikan dengan indeks dipole mode yang negatif (anomali suhu muka laut di perairan selatan Jawa bagian barat positif/lebih hangat),” ujarnya.

Adapun penyebab yang kedua, menurutnya, BMKG menganalisis karena adanya gelombang Rossby yang memicu hujan di wilayah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com