Sebelum memantapkan hati untuk berinvestasi, penting untuk mengetahui apakah perusahaan itu aman atau tidak dengan mengecek daftar di OJK.
Jika perusahaan itu tidak memberikan kejelasan tentang pengelolaan uang yang diberikan investor, maka perusahaan tersebut wajib kita curigai.
Baca juga: Waspadai, Ini Daftar 28 Investasi Bodong yang Disetop OJK
2. Pilih jenis investasi yang tepat
Sebelum berinvestasi, pastikan kita memiliki tujuan keuangan terlebih dahulu.
Tujuan utama berinvestasi adalah mencapai tujuan keuangan.
Tentu, kalau ingin memiliki cukup dana pasti uang tersebut berasal dari pekerjaan atau bisnis yang dimiliki, bukan dari investasi.
Baca juga: Bappebti, Investasi Saham, dan Pemblokiran 1.191 Situs Pialang Berjangka Ilegal...
Sebetulnya, investasi berfungsi untuk memiliki tingkat "kecukupan" dalam keuangan. Setiap orang tentu memiliki level "cukup" yang berbeda.
Apabila Anda masih belum memiliki tujuan atau bingung dengan tujaun berinvestasi dapat konsultasi dengan perencana keuangan.
Dengan berkonsultasi keuangan, calon investor dapat mengetahui posisi Anda dalam berinvestasi dan untuk mengetahui produk mana yang tepat demi mencapai tujuan keuangan.
Baca juga: Kasus TikTok Cash dan VTube, Kenali Modus Aplikasi Berkedok Investasi
3. Harus siap dengan segala risiko
Jika Anda ingin berinvestasi, maka harus siap dengan segala risiko yang bakal terjadi.
Sebab, investasi bisa dikatakan tidak stabil bila sudah keluar dari perencanaan yang telah ditentukan.
Sehingga, pentingnya punya tujuan keuangan adalah investor tidak panik dalam mengambil keputusan keuangan di kala investasi yang tidak stabil.
Kendati dimikian, penting untuk belajar hal detail dari produk investasi yang dimiliki.
(Sumber: Kompas.com/Rully R Ramli | Editor: Erlangga Djumena)