Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali, Ini 3 Ciri Investasi Bodong dan Cara Menghindarinya

KOMPAS.com - Setiap orang menginginkan investasi yang aman dan mampu memberikan keuntungan yang stabil di masa depan.

Namun, ada beberapa pihak yang menawarkan investasi dengan keuntungan besar dan mengajak lebih banyak anggota untuk ikut bergabung.

Biasanya investasi bodong memberikan iming-iming yang menggiurkan dan tidak ada kejelasan pada hasil investasi.

Hadirnya investasi bodong ini jelas merugikan pihak investor karena modal utama mereka hilang dan burujung buntung.

Agar tidak terjebak dalam investasi bodong, simak apa saja ciri-ciri investasi bodong dan bagaimana tips untuk menghindarinya?

Ciri-ciri investasi bodong

Dilansir dari Kompas.com (14/4/2021), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa setidaknya ada 3 alasan utama kenapa praktik investasi bodong masih marak terjadi, yakni:

  • Rendahnya literasi masyarakat
  • Kemajuan teknologi informasi
  • Adanya kebiasaan buruk dari sekelompok masyarakat

Dari ketiga alasan itu, terdapat dua alasan yang justru berkaitan dengan debitur atau peminjam.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri praktik investasi bodong.

Pertama, praktik investasi bodong adalah iming-iming bunga atau keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat dan berisiko rendah.

Kedua, menjanjikan bonus perekrutan anggota baru.

Ketiga, menggunakan foto atau image dari tokoh publik, yang mungkin dilakukan secara ilegal agar menarik perhatian dari masyarakat.

Dengan kemajuan teknologi, hal ini semakin sering dilakukan oleh para oknum penyelenggara investasi ilegal.

Tips menghindari investasi bodong

Dikutip dari Kompas.com (12/4/2021), tips utama agar terhindar dari investasi bodong yakni dapat membedakan mana yang bodong atau tidak.

Agar tidak tertipu dari berbagai investasi bodong, simak tips berikut:

1. Lihat daftar perusahaan di laman OJK

Sebelum memantapkan hati untuk berinvestasi, penting untuk mengetahui apakah perusahaan itu aman atau tidak dengan mengecek daftar di OJK.

Jika perusahaan itu tidak memberikan kejelasan tentang pengelolaan uang yang diberikan investor, maka perusahaan tersebut wajib kita curigai.

2. Pilih jenis investasi yang tepat

Sebelum berinvestasi, pastikan kita memiliki tujuan keuangan terlebih dahulu.

Tujuan utama berinvestasi adalah mencapai tujuan keuangan.

Tentu, kalau ingin memiliki cukup dana pasti uang tersebut berasal dari pekerjaan atau bisnis yang dimiliki, bukan dari investasi.

Sebetulnya, investasi berfungsi untuk memiliki tingkat "kecukupan" dalam keuangan. Setiap orang tentu memiliki level "cukup" yang berbeda.

Apabila Anda masih belum memiliki tujuan atau bingung dengan tujaun berinvestasi dapat konsultasi dengan perencana keuangan.

Dengan berkonsultasi keuangan, calon investor dapat mengetahui posisi Anda dalam berinvestasi dan untuk mengetahui produk mana yang tepat demi mencapai tujuan keuangan.

3. Harus siap dengan segala risiko

Jika Anda ingin berinvestasi, maka harus siap dengan segala risiko yang bakal terjadi.

Sebab, investasi bisa dikatakan tidak stabil bila sudah keluar dari perencanaan yang telah ditentukan.

Sehingga, pentingnya punya tujuan keuangan adalah investor tidak panik dalam mengambil keputusan keuangan di kala investasi yang tidak stabil.

Kendati dimikian, penting untuk belajar hal detail dari produk investasi yang dimiliki.

(Sumber: Kompas.com/Rully R Ramli | Editor: Erlangga Djumena)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/07/093000865/kenali-ini-3-ciri-investasi-bodong-dan-cara-menghindarinya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan di KM Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Kronologi Kecelakaan di KM Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Tren
Benarkah Infus 'Whitening' Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Benarkah Infus "Whitening" Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Tren
Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Tren
Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Tren
Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Tren
Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Tren
Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Tren
Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke