Pelegalan ulat Hong Kong untuk konsumsi disambut baik oleh salah seorang chef asal Perancis, Laurent Veyet.
Dalam tayangan video DW, Minggu (6/6/2021), Veyet menyebutkan, keputusan itu adalah langkah yang tepat.
"Sebelumnya, ada keraguan. Kami tidak tahu apakah itu (ulat Hong Kong) berbahaya bagi kesehatan," kata Veyet.
"Kini, sudah jelas bahwa tidak ada bahaya, dan tidak diragukan lagi bahwa itu ramah lingkungan, karena kita bisa membiakkan mereka dengan cepat menggunakan sedikit sumber daya," kata Veyet melanjutkan.
Baca juga: Update Perkembangan Vaksin di Seluruh Dunia, dari Gunakan Tembakau, Serangga hingga Gorila
Veyet membudidayakan ulat Hong Kong secara mandiri di restoran tempatnya bekerja.
Ulat-ulat itu akan mati secara alami dalam jangka waktu empat bulan hingga satu tahun.
Setelah itu, ulat-ulat tersebut dikumpulkan untuk kemudian diolah menjadi bahan makanan.
"Pasta yang terbuat dari tepung ulat Hong Kong, ditambah ubi, dan ulat Hong Kong. Rasanya sangat lezat, serius. Saya kira makanan ini cocok untuk mereka yang baru pertama mencoba hidangan semacam ini," kata Veyet.
Baca juga: Mengenal Venus Flytrap, Tumbuhan Pemakan Serangga