Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim WHO Kunjungi Pasar Wuhan, Tempat Infeksi Covid-19 Pertama Terdeteksi

Kompas.com - 31/01/2021, 17:54 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul Covid-19 mengunjungi Pasar Huanan di Wuhan pada hari ini, Minggu (31/1/2021).

Pasar tersebut merupakan pusat grosir makanan laut di Wuhan dan menjadi tempat awal virus corona terdeteksi.

Melansir Reuters, Minggu (31/1/2021), tim tiba di tengah keamanan ketat, dengan brikade tambahan di luar pagar yang mengelilingi pasar.

Hanya sekitar satu jam, tim ahli WHO berada di pasar itu. Mereka juga tak memiliki sesi tanya jawab dengan para wartawan.

Sejak keluar dari karantina dua minggu pada Kamis (28/1/2021), tim WHO telah mengunjungi rumah sakit, pasar, dan pameran untuk memperingati satu tahun wabah virus corona, termasuk penguncian 76 hari Kota Wuhan.

Baca juga: Update Corona Dunia 30 Januari: 102 Juta Kasus Covid-19 | Pesan WHO soal Pasokan Vaksin

WHO mengatakan, anggota tim akan dibatasi pada kunjungan yang diselenggarakan oleh tuan rumah China dan tidak melakukan kontak dengan anggota komunitas.

China berdalih, semua ini dilakukan karena pembatasan kesehatan.

Tak ada rencana perjalanan lengkap selama dua minggu kerja lapangan. Jurnalis yang meliput pun dikontrol ketat dan dijauhkan dari tim WHO.

Satu-satunya pandangan sekilas dari perjalanan tersebut datang melalui twit dari beberapa anggota tim ahli.

Akses publik ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan telah dibatasi sejak ditutup pada awal tahun lalu.

Sebelum tutup, pasar itu dipadati dengan ratusan kios yang dibagi menjadi beberapa bagian untuk daging, makanan laut, dan sayuran.

Baca juga: WHO Merilis Pedoman Baru untuk Merawat Pasien Covid-19, Apa Saja?

Awal pekan ini, outlet media pemerintah Global Times menerbitkan sebuah laporan yang meremehkan pentingnya Huanan sebagai episentrum awal virus.

Mereka mengklaim penyelidikan selanjutnya menunjukkan bahwa pasar bukanlah sumber wabah.

Tabloid tersebut menyatakan kemungkinan Covid-19 ditularkan dari produk rantai dingin ke pasar Huanan, Wuhan.

Saat tim WHO memasuki bagian penyimpanan dingin, seorang pembicara melontarkan sebuah pesan.

"Tak ada produk rantai dingin impor yang diizinkan untuk dipajang, tak ada produk rantai dingin yang diizinkan untuk dijual terpisah," kata dia, dikutip dari AFP, Minggu (31/1/2021).

Otoritas China tanpa henti mendorong narasi positif tentang kepahlawanan dan tindakan tegas dalam perjuangan mereka melawan virus corona.

China telah menghadapi kritik di dalam dan luar negeri karena meremehkan wabah awal dan menyembunyikan informasi ketika virus pertama kali muncul pada Desember 2019.

Baca juga: WHO Rencanakan Persetujuan Beberapa Vaksin Covid-19, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com