Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Asal-usul Virus Corona, Tim Ilmuwan WHO Tiba di China

Kompas.com - 14/01/2021, 17:28 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terdiri dari sejumlah ilmuwan tiba di China pada Kamis (14/1/2021)

Tim internasional yang terdiri atas 13 orang ilmuwan itu mendatangi pusat kota Wuhan, China untuk melakukan penyelidikan mengenai asal-usul virus corona penyebab Covid-19.

Kasus pertama Covid-19 dilaporkan di Wuhan, China, pada akhir 2019.

Melansir Reuters, Kamis, keberangkatan tim ini sempat tertunda pada awal bulan.  

Informasi soal kedatangan tim WHO di China juga diinformasikan melalui akun Twitter WHO, Kamis sore.

Tim ini akan menjalani karantina selama dua minggu, sesuai dengan protokol karantina bagi pendatang di China.

Setelah menyelesaikan karantina, dua minggu berikutnya tim akan melakukan wawancara kepada orang-orang dari lembaga penelitian, rumah sakit, dan mereka yang ada di pasar ikan Wuhan.

Pasar ikan Wuhan diduga sebagai tempat pertama SARS-CoV-2 bermula.

Baca juga: WHO Peringatkan Bahaya Varian Virus Corona yang Ditemukan di Jepang

Kedatangan di bandara

Saat tiba di Cina, tim WHO mengikuti protokol kesehatan di terminal bandara, dengan melewati terowongan karantina yang terbuat dari plastik bertuliskan "jalur pencegahan epidemi".

Sementara, enam staf keamanan bandara mengawal dan menjaga dengan mengenakan APD.

Menurut keterangan WHO, dua ilmuwan lain masih berada di Singapura untuk menjalani tes bebas Covid-19 secara berlapis.

Sebelumnya, pada 6 Januari 2021, WHO menyebut tim peneliti WHO yang bertujuan menyelidiki asal mula pandemi virus corona ditolak di China.

Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dua peneliti dari tim WHO diberi tahu bahwa otoritas China belum memberi izin yang dibutuhkan untuk memasuki negara itu.

Ia mengaku kecewa terhadap hal tersebut. Tedros menyebutkan, penyelidikan untuk mengetahui awal mula menyebarnya virus ini sangat penting.

Pada Mei 2020, WHO setuju untuk mengadakan penyelidikan tentang terjadinya pandemi virus corona, setelah lebih dari 100 negara menandatangani resolusi yang menyerukan perlunya penyelidikan independen.

Baca juga: WHO Peringatkan Tahun Kedua Pandemi Mungkin Lebih Sulit, Apa Sebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com