KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan. Hingga Sabtu (9/1/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 89.253.936 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 1.919.523 orang meninggal dunia, dan 63.933.171 orang dinyatakan pulih.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:
Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara, dilansir dari The Guardian, Jumat (8/1/2021):
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut, sebagian besar negara berpendapatan rendah dan menengah saat ini masih belum mendapatkan suplai vaksin Covid-19.
"Negara-negara kaya memiliki sebagian besar suplai yang ada," kata Tedros.
Tedros mendesak negara-negara kaya dan produsen vaksin untuk berhenti membuat kesepakatan bilateral, yang dapat merugikan kerja sama berbagi vaksin internasional, COVAX.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kebakaran Bioskop Laurier Palace di Kanada, 78 Anak Tewas
WHO mengatakan, awal pekan ini COVAX telah mengumpulkan dana sebesar 6 miliar dollar AS dari target 7 miliar dollar AS pada 2021.
Dana tersebut disiapkan untuk membantu membiayai penyediaan vaksin Covid-19 ke 92 negara berkembang dengan sarana terbatas, atau negara yang benar-benar tidak mampu membeli vaksin sendiri.
Hingga saat ini, negara-negara kaya seperti Inggris, anggota Uni Eropa, Amerika Serikat, Swiss, dan Israel berada di garis depan antrean pengiriman vaksin dari produsen, termasuk Pfizer dan mitranya BioNTech, Moderna, serta AstraZeneca.
Iran
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, Iran akan melarang vaksin Covid-19 buatan Amerika Serikat dan Inggris untuk memasuki negaranya.
"Mereka sama sekali tidak dapat dipercaya. Bukan tidak mungkin mereka ingin mencemari negara lain," kata Ali Khamenei dalam pidato langsung di televisi.