Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Petugas Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Dr. Sara Oliver mengatakan, tak ada hubungan sebab akibat yang diketahui atau diharapkan antara vaksin Pfizer dan Bell’s palsy.
Apa itu Bell's Palsy?
Mengutip Kompas.com, 13 Desember 2020, Bell's Palsy merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan sementara pada otot-otot wajah.
Kelumpuhan ini terjadi ketika saraf yang mengontrol otot wajah Anda meradang, bengkak, atau tertekan.
Akibatnya, kondisi tersebut menyebabkan satu sis wajah terkulai atau menjadi kaku.
Orang dengan Bell's Palsy mungkin mengalami kesulitan tersenyum atau menutup mata pada sisi yang terkena.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang-orang antara usia 16-60 tahun.
Pada beberapa kasus, Bell's Palsy bersifat sementara dan gejalanya dapat hilang setelah beberapa minggu.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto yang beredar dan digunakan pada tautan yang dibagikan di media sosial tidak benar merupakan orang-orang yang mengalami Bell's Palsy setelah disuntik vaksin Covid-19. Foto itu adalah foto yang menggambarkan secara umum kondisi mereka yang mengalami Bell's Palsy, tetapi bukan penerima vaksin virus corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.