Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Klaim Foto Orang yang Alami Bell's Palsy Setelah Suntik Vaksin Corona

Kompas.com - 20/12/2020, 08:28 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

Petugas Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Dr. Sara Oliver mengatakan, tak ada hubungan sebab akibat yang diketahui atau diharapkan antara vaksin Pfizer dan Bell’s palsy. 

Apa itu Bell's Palsy?

Mengutip Kompas.com, 13 Desember 2020, Bell's Palsy merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan sementara pada otot-otot wajah.

Kelumpuhan ini terjadi ketika saraf yang mengontrol otot wajah Anda meradang, bengkak, atau tertekan.

Akibatnya, kondisi tersebut menyebabkan satu sis wajah terkulai atau menjadi kaku.

Orang dengan Bell's Palsy mungkin mengalami kesulitan tersenyum atau menutup mata pada sisi yang terkena.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang-orang antara usia 16-60 tahun.

Pada beberapa kasus, Bell's Palsy bersifat sementara dan gejalanya dapat hilang setelah beberapa minggu.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto yang beredar dan digunakan pada tautan yang dibagikan di media sosial tidak benar merupakan orang-orang yang mengalami Bell's Palsy setelah disuntik vaksin Covid-19. Foto itu adalah foto yang menggambarkan secara umum kondisi mereka yang mengalami Bell's Palsy, tetapi bukan penerima vaksin virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com