Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Kuno Berusia 2.500 Tahun dari Suku yang Hilang Ditemukan di China

Kompas.com - 30/11/2020, 17:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Dikubur hidup-hidup

Berdasarkan analisis awal yang dilakukan, keberadaan kerangka-kerangka manusia itu merupakan hasil dari pengorbanan manusia yang dikuburkan dalam kondisi hidup.

Asumsi ini mengerucut mengingat pada era itu, penguburan korban yang meninggal secara kejam tidak lagi ada.

Sementara dikutip dari Archaeology (2016), sebelumnya sebuah makam berusia 2.500 tahun ditemukan di sebuah desa dekat Luoyang, sebuah kota di Provinsi Henan, China.

Lokasi itu disebut-sebut berhubungan dengan sejarah tertentu sebagai ibu kota dari hampir selusin dinasti di China. 

Suku Luhun Rong sebelumnya sudah dikisahkan dalam teks-teks sejarah China sebagai manusia yang barbar hingga kemudian disingkirkan selama Periode Perang Negara berikutnya (475–221 SM).

Di dalam komplek pemakan itu ditemukan pula tengkorak dan tulang dari sapi dan domba jantan.

Baca juga: Situs Kuno Pemujaan Kaisar Berusia 1.500 Tahun Digali di China Utara

Penguburan keluarga kerajaan

Selain itu, artefak di dalam makam, termasuk sejumlah kereta kuda, sisa-sisa kerangka kuda, lonceng perunggu, wadah dari perunggu yang digunakan untuk menyimpan makanan dan anggur selama ritual penting.

Menurut para arkeolog, penemuan ini juga merupakan ciri tradisi penguburan keluarga kerajaan atau keluarga kaya dari Zhou serta bagian akhir dari Dinasti Shang (1600-1046 SM). 

“Ini adalah penemuan yang hebat,” kata Robert Murowchick, seorang profesor arkeologi dari Universitas Boston.

“Tapi pentingnya makam tidak hanya bergantung pada hubungannya dengan Luhun Rong. Ini penting karena ditemukan di Luoyang, di mana tidak banyak makam dari zaman Zhou Timur yang telah digali," kata dia. 

Baca juga: Penemuan Peti Mati Kuno di Mesir, Berisi Mumi Bangsawan hingga Pendeta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com