Berdasarkan analisis awal yang dilakukan, keberadaan kerangka-kerangka manusia itu merupakan hasil dari pengorbanan manusia yang dikuburkan dalam kondisi hidup.
Asumsi ini mengerucut mengingat pada era itu, penguburan korban yang meninggal secara kejam tidak lagi ada.
Sementara dikutip dari Archaeology (2016), sebelumnya sebuah makam berusia 2.500 tahun ditemukan di sebuah desa dekat Luoyang, sebuah kota di Provinsi Henan, China.
Lokasi itu disebut-sebut berhubungan dengan sejarah tertentu sebagai ibu kota dari hampir selusin dinasti di China.
Suku Luhun Rong sebelumnya sudah dikisahkan dalam teks-teks sejarah China sebagai manusia yang barbar hingga kemudian disingkirkan selama Periode Perang Negara berikutnya (475–221 SM).
Di dalam komplek pemakan itu ditemukan pula tengkorak dan tulang dari sapi dan domba jantan.
Baca juga: Situs Kuno Pemujaan Kaisar Berusia 1.500 Tahun Digali di China Utara
Selain itu, artefak di dalam makam, termasuk sejumlah kereta kuda, sisa-sisa kerangka kuda, lonceng perunggu, wadah dari perunggu yang digunakan untuk menyimpan makanan dan anggur selama ritual penting.
Menurut para arkeolog, penemuan ini juga merupakan ciri tradisi penguburan keluarga kerajaan atau keluarga kaya dari Zhou serta bagian akhir dari Dinasti Shang (1600-1046 SM).
“Ini adalah penemuan yang hebat,” kata Robert Murowchick, seorang profesor arkeologi dari Universitas Boston.
“Tapi pentingnya makam tidak hanya bergantung pada hubungannya dengan Luhun Rong. Ini penting karena ditemukan di Luoyang, di mana tidak banyak makam dari zaman Zhou Timur yang telah digali," kata dia.
Baca juga: Penemuan Peti Mati Kuno di Mesir, Berisi Mumi Bangsawan hingga Pendeta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.