Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog China Temukan Pemandian Kuno Dinasti Tang Berusia 1.100 Tahun

Kompas.com - 20/11/2020, 16:50 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para arkeolog menemukan reruntuhan pemandian kuno berusia 1.100 tahun yang berasal dari abad ke-10 di wilayah otonom Xinjiang, Uygur, China.

Pemandian kuno tersebut diketahui bergaya arsitektur Romanesque atau Romawi kuno

Berdasarkan pemberitaan China Daily, Kamis (19/11/2020), peninggalan kuno itu menampilkan budaya lokal Dataran Tengah China. 

Disebutkan, struktur utama situs pemandian kuno itu memiliki luas 400 meter persegi yang terletak di daerah Qitai, prefektur otonom Hui di kota Changji.

Reruntuhan ini terdiri dari struktur utama berupa batu bata yang diapit oleh sumur, struktur batako di sisi timur serta situs untuk tungku.

Baca juga: Penemuan Peti Mati Kuno di Mesir, Berisi Mumi Bangsawan hingga Pendeta

Struktur bangunan

Struktur utama situs kuno tersebut memiliki dua bagian. Bagian bawah tanah digunakan untuk cerobong asap dan suplai panas. Struktur permukaan kedua adalah tempat orang mandi.

Menurut profesor arkeologi dan museologi di Sekolah Sejarah, Universitas Renmin China, yang bertanggung jawab atas penggalian Wei Jian, pemandian ini adalah bagian dari kota kuno yang dikenal sebagai Tangchaodun.

Kota ini pertama kali dibangun pada awal Dinasti Tang sekitar tahun 618-907 Masehi.

Wei meyakini reruntuhan itu kemungkinan besar adalah pemandian umum.

Baca juga: Menilik Wuhan, Kota Kuno China yang Diisolasi karena Virus Corona

Sebab, melihat bangunannya yang besar, megah, sudah lama digunakan, dan mengalami beberapa kali renovasi.

"Kota kuno itu terletak terkurung daratan di padang rumput Eurasia, di mana hawa panas dan berangin di musim panas, dan hawa dingin pada musim dingin. Oleh karena itu, tampaknya masuk akal untuk mendirikan pemandian umum dalam iklim seperti itu," ujar Wei.

"Pemandian ini bisa untuk melayani penduduk kota dan pelancong," lanjut dia.

Ilustrasi pemandian.Shutterstock Ilustrasi pemandian.

Adapun reruntuhan itu terlihat bergaya Romawi kuno yang kuat dalam tata letak dan teknik konstruksi.

Menurut Wei, peninggalan termasuk tembikar, batu bata persegi, dan dekorasi bunga di dinding menunjukkan selat Dataran Tengah dan budaya lokal.

Ia menambahkan, ciri-ciri tersebut mencerminkan interaksi dan inovasi China dengan Barat, di mana tradisi dan teknik konstruksi berada di Jalur Sutra.

Berdasarkan laporan yang dihimpun para arkeolog, pekerjaan penggalian telah berlangsung selama lebih kurang tiga tahun.

Baca juga: Cek, Ini Daftar Bank yang Telah Cairkan BLT Subsidi Gaji Termin II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com